Selasa, 19 April 2011

LINTAS DAERAH


Jalur Poros Lore Rusak Parah
POSO-Saat ini cukup banyak infrakstruktur penunjang pembangunan yang butuh perhatian Pemerintah Kabupaten Poso untuk secepatnya ditangani khususnya jalan. Jika ini kondisi jalan tidak mendukung, maka otomatis akan berpengaruh pula kepada kelancaran transportasi semisal mengangkut hasil produksi pertanian.
Kondisi jalan yang sudah parah tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Lore Tengah dan Lore Peore. Kepada Media Alkhairaat, Senin (18/4),  Darma Penyami selaku Koordinator Tim Peninjauan wilayah Lore Tengah dan Lore Peore dalam rangka LPJ Bupati Poso tahun 2010 mengaku, kondisi jalur transpostasi di dua wilayah tersebut saat ini sangat-sangat memprihatinkan.
‘’Butuh penanganan secepatnya,’’ sebutnya.
Terutama katanya, jalur antara Desa Watutau – Desa Doda, kemudian jalur antara Desa Torire – Desa Bariri. Jalur di desa tersebut sama sekali tidak bisa lagi dilewati kendaraan yang bermuatan berat. Ini dikarenakan, dibeberapa titik terdapat banyak patahan atau badan jalan terbelah.
 ‘’Sopir kendaraan besar kuatir jika dipaksakan akan berakibat fatal,’’ ucap politisi Partai Golkar tersebut.
Darma yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar itu meminta Pemkab Poso secepatnya menangani jalur tersebut. Mengingat di kedua wilayah ini merupakan salah satu penyumbang pundi-pundi PAD Poso dari sektor pertanian seperti beras dan dari sektor perkebunan seperti kakao.
‘’Produksi kedua sektor ini cukup besar. Makanya beras dan kakao dijadikan andalan kedua daerah tersebut,’’ jelasnya.
Kondisi jalur yang parah ini menurut wakil Ketua Komisi II itu, sudah berlangsung dua tahun.
Ia berharap dinas terkait dalam ini Dinas Pekerjaan Umum untuk segera mengupayakan penanganan jalur di kedua wilayah itu. Jangan menunggu bertambah lebih parah lagi. Termasuk katanya, kondisi jalan di Pamona Selatan khususnya di anatara Padang Marari -  Desa Bancea juga sudah rusak parah, bahkan ada dibeberapa titik terlihat badan jalan terancam putus.(IWAN) 
-------------------------------------------------------------------------------------------- 

FKPD Mediasi Konflik Tumondo- Murad Husein
RAIS ADAM : TOMUNDO  BERSEDIA MAAFKAN MURAD HUSEIN
LUWUK - Terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Murad Husein terhadap M.Chair Amir (Tomundo) Banggai, beberapa waktu lalu yang sempat membuat keamanan Kabupaten Banggai tidak kondusif, membuat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Banggai tidak tinggal diam.
 Senin (18/4), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) melakukan upaya memediasi perseturuan antara M.Chair Amir (Tomundo) dan Big Bos PT.KLS Murad Husein itu.
Upaya memediasi itu berlangsung di kediaman M.Chair Amir (Tomundo)  di jalan Garuda Kecamatan Luwuk, dihadiri Wakil Bupati Banggai, Musdar M.Amin, Ketua Pengadilan Tinggi Luwuk, Kapolres Banggai AKBP.Moh.Agung Budijono  dan sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Propinsi Sulawesi Tengah diantaranya Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Dewa Parsana dan Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Rais Adam, selaku inisiator.
Kabid Humas polda Sulteng, AKBP, Rais Adam    saat ditemui di Hotel Ramayana menyatakan, mediasi yang dilakukan itu bermaksud agar situasi Kamtibmas di Kabupaten Banggai terpelihara dengan baik dan konflik yang terjadi diantara dua tokoh yang berpengaruh di kalangan masyarakat Kabupaten Banggai  segera berakhir.
Menurutnya,  saat dilakukan upaya mediasi M.Chair Amir (Tomundo) terlihat sangat merespon niat baik dari langkah yang dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang berupaya ingin menutup kran permusuhan dikedua tokoh berpengaruh di Kabupaten Banggai itu.
 "Saya sangat senang karena FKPD sudah berupaya untuk memediasi antara saya dan Murad Husein dan saya sangat merespon upaya mediasi ini tetapi Murad Husein harus jentel untuk meminta maaf kepada saya selaku tomundo dan segenap masyarakat adat Kabupaten Banggai," jelas Rais Adam mengutip Bahasa Tomundo saat pertemuan mediasi dilakukan
Rais menambahkan, setelah upaya awal kepihak Tomundo,rencananya dalam waktu dekat akan bertemu dengan Murad Husein.
Rais mengimbau, kepada masyarakat Kabupaten Banggai agar tidak memperbesar lagi persoalan perselisihan dua tokoh yang berpengaruh di Kabupaten Banggai itu apalagi makin memperuncing masalah karena akan berimbas kepada masyarakat luas Kabupaten Banggai.(YAMIN /ICAL)    
----------------------------------------------------------------------------------------------

Data Dinas Perkebunan Masih Banyak Kelemahan
POSO-Pembangunan subsektor perkebunan merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijaksanaan pembangunan sektor pertanian yang harus berpijak dari visi dan semangat serta nilai-nilai bersih dan peduli. Kendala-kendala yang menghadang didalam kegiatan perkebunan khususnya didalam penyediaan data masih banyak terdapat kelemahan-kelemahan.
Lemahnya SDM dan data yang ada ditingkat lapangan  kata Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Poso,  Suratno  merupakan faktor dominan yang menyebabkan data statistik perkebunan belum maksimal.  
Hal tersebut diungkapkannya pada Forum Statistik Perkebunan yang berlangsung di mes PGRI, Senin (18/4) kemarin, yang diikuti seluruh petugas statistik perkebunan Poso. 
Menurutnya, data statistik yang disajikan sangat bermanfaat bagi Pemkab Poso khususnya Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Poso sebagai bahan perumusan kebijaksanaan serta untuk mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan program yang telah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Poso.
Dia berharap melalui forum statistik tersebut dapat memperoleh data statistik  perkebunan yang valid, handal, mutahir, obyektif dan konsisten dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Poso.
Lanjut katanya, ketersediaan data dan informasi mutlak dalam perumusan perencanaan dan kebijakan serta evaluasi terhadap proses pembangunan sub sektor perkebunan yang efektif mencapaui sasaran. Apabila didasarkan atas data dan informasi yang berkualitas yaitu akurat, tepat waktu dan lengkap sesuai dengan kebutuhan.
’’Sekali lagi saya berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang berharga serta buah pikiran yang berlian bagi perkembangan pembangunan perkebunan,’’ harap Suratno.(IWAN)
----------------------------------------------------------------------------------------
PENILAIAN ADIPURA BERAKHIR
Donggala Diguyur Hujan
DONGGALA-Sehari setelah berakhirnya masa penilaian untuk Adipura, Kota Donggala diguyur hujan selama empat jam, Senin (18/4), sehingga beberapa jalan sempat kotor. Namun petugas kebersihan dengan sigap membersihkan kembali dengan harapan jangan sampai mengurangi nilai penilai, walau tahapan telah berakhir.
Beberapa warga yang dimintai tanggapannya soal peluang Kota Donggala mendapatkan piala Adipura tahun 2011 ini, umumnya optimis. Asalannya, selain lebih siap dalam menangani kebersihan di berbagai kawasan yang masuk penilaian, sejumlah ruang publik tertata baik dan bersih ketimbang sebelumnya.
“Dari hasil kerja keras warga kota, kita optimis bisa meraih kembali piala Adipura yang ketiga kalinya. Sebab yang pertama dan kedua saja tak begitu siap tapi ternyata mendapat hasil, apalagi saat ini persiapannya lebih matang,” ungkap Waris seorang pengusaha Kuliner di Donggala.
Menurut Warsi, sejak adanya status Adipura bagi Kota Donggala, umumnya warga makin sadar terhadap kecintaan lingkungan dan upaya memelihara pohon dan tanaman lebih tinggi ketimbang beberapa tahun lalu. Karena itu kampanye kebersihan lingkungan yang terus digalakkan pemerintah bersama masyarakat, sangatlah efektif sehingga harus dipertahankan.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD),Ibrahim Drakel menyebutkan dari hasil penilaian tim Adipura selama tiga tahapan, hasilnya akan diumumkan awal Juni mendatang.
“Soal bagaimana hasilnya nanti saya sendiri tidak tahu, tapi insya Allah kita berdoa bersama agar Donggala tetap meraih kembali predikat Adipura, bahkan Adipura kencana,” kata Ibrahim Drakel pada Media Alkhairaat, Senin (18/4).
Dia mengimbau, agar secara bersama-sama terus memelihara dan menjaga kebersihan kota hingga sampai kapanpun, jangan hanya karena akan ada penilaian lantas membersihkan lingkungan. Sebab kata Ibrahim meskipun tahapan penilaian sudah berakhir sehari lalu, bukan berarti tidak perlu diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan tiba-tiba saja ada tim penilai kembali.
 “Bisa saja ada penilaian, itu biasanya pada minggu pertama bulan Mei untuk finalisasi penilaian,” jelas Drakel.
Dibanding tahun lalu, saat ini dalam persiapan penilaian Adipura persoalan ternak paling diperketat, sehingga tidak diperbolehkan ada ternak yang berkeliaran di tengah jalan. Apalagi tiga bulan terakhir Pemkab Donggala menerapkan Perda Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Peternakan dan Penertibannya. Bagi pelanggar sanksinya cukup berat berupa pidana kurungan selama-lamanya enam bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 50 juta. (JAMRIN AB)
---------------------------------------------------------------------------------------------

SUKSESKAN MOROWALI GREEN OFFICE
Pemkab Siapkan Sanksi
MOROWALI-Program Morowali Green Office alias perkantoran hijau yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Morowali 28 Maret 2011 lalu ternyata bukan sekadar seremoni belaka.Buktinya Bupati Morowali, H Anwar Hafid telah menyiapkan sanksi tegas kepada bawahannya yang tidak serius mendukung pelaksanaan program ini.Salah satunya akan memasang bendera hitam di depan instansi yang dianggap membandel dan gagal.
Demikian ditegaskan Bupati Morowali yang diwakili Asisten Satu Asmar Amiri saat membuka pelatihan pengelolaan sampah yang digelar di aula kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali,Senin (18/4).Di hadapan 50 fasilitator dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) maupun instansi vertikal, Asmar meminta kepada keseluruh pimpinan SKPD serta fasilitator yang ditunjuk agar betul-betul mendukung penuh program yang digelar selama enam bulan ini.
‘’Pokoknya semua harus tanam lutut demi suksesnya program ini.Kita tidak ingin program ini hanya sekadar berjalan begitu saja tanpa memperoleh hasil yang diharapkan.Kalau ada yang tidak serius maka siap-siap saja mendapat sanksi dari pak Bupati.termasuk akan dipasangkan bendera hitam di depan kantornya,’’jelas Asmar. 
Khusus kepada Yayasan Peduli Negeri (YPN) selaku pelaksana kegiatan Morowali Green Office,Asmar mewakili Pemerintah Kabupaten Morowali sangat berterima kasih karena telah bersedia membagikan pengalaman dan ilmu kepada fasilitator yang nantinya diharapkan bisa sukses seperti yang dilaksanakan di kota dan kabupaten sebelumnya di Sulawesi Selatan. 
Dalam pelatihan teknik pengelolaan sampah Senin kemarin,dua pemateri yang dihadirkan adalah Direktur eksekutif Yayasan Peduli Negeri (YPN) Saharuddin Ridwan dan Andi Iskandar,Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan Kota Makassar.
Saharuddin Ridwan dala materinya menjelaskan bagaimana sesungguhnya tujuan program Morowali Green Office yang baru kali pertama digelar di Indonesia Timur.Sedangkan Andi Iskandar dalam materinya membeberkan teknik pengelolaan sampah organik dan an organik serta bagaimana dampak positif dan bahaya sampah. (HARIS)
-------------------------------------------------------------------------------------

PENGGELAPAN PAJAK
Konsultan Diperiksa
DONGGALA-Penyidikan terhadap kasus penggelapan pajak yang melibatkan tersangka Andi Sose Parampasi selaku mantan Kadis Kimtanwil (Permukiman dan Penataan Wilayah) Kabupaten Donggala terus didalami tim jaksa. Setelah memeriksa bendahara beberapa waktu lalu menyusul penahanan Andi Sose, maka Senin (18/4) aparat Kejaksaan Negeri Donggala memeriksa Bustamin selaku pimpinan CV Arsindo Concultan salah satu rekanan dalam beberapa proyek Kintamwil.
Pemeriksaan berlangsung di ruang kerja Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Candra selama tiga jam lebih. Berbagai pertanyaan diajukan jaksa berkaitan dengan prosedur dan proses pencairan dana antara pihak dinas dengan Arsindo Consultan sebagai rekanan. Dalam pemeriksaan terungkap kalau dalam pembayaran pajak, pihak Kimtanwil selalu mengambil alih, berupa pembayaran langsung ke bank tanpa melalui perusahan rekanan.
“Padahal dalam aturan seyogianya yang membayar langsung pajak kegiatan adalah perusahan bersangkutan, tapi kenyataannya rekanan tidak dilibatkan, sehingga timbul masalah,” ungkap Candra pada Media Alkhairaat disela-sela pemeriksaan.
Menurut Candra sebetulnya pemeriksaan terhadap rekanan, Senin kemarin ada dua saksi, namun hanya satu yang menghadiri panggilan, sehingga kejaksaan akan menjadwalkan kembali. Sementara itu diperoleh informasi saat ini tersangka Andi Soses Parampasi sedang menderita sakit jantung hingga selama seminggu menjalani perawatan di RSUD Kabelota Donggala. Status tahanannya menjadi tahanan kota sambil menjalani perawatan jalan di rumahnya, menyusul perampungan berkas untuk dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Donggala dalam waktu dekat ini.
“Karena pertimbangan kemanusiaan dan tidak memungkinkan untuk perawatan kesehatan dalam Rutan, sehingga kita jadikan status tahanan kota agar bisa berobat hingga sembuh sesuai hasil rekam kesehatan dari dokter,” jelas Candra.
Namun demikian, alas an sakit bukanlah alasan untuk tidak menindaklanjuti kasus penggelapan pajak di Kimtanwil yang melibatkan sewaktu menjabat kepala dinas. Sejak setahun silam, Andi Sose Parampasi telah diangkat sebagai Kepala Badan Narkotika Daerah (BND) Kabupaten Donggala. informasi yang diperoleh menyebutkan jabatan tersebut terancam bakal diganti karena tidak memungkinkan untuk menjalankan tugas. (JAMRIN AB)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar