Rabu, 16 November 2011

DUGAAN KORUPSI GEDUNG WANITA
Kuasa Pengguna Anggaran Calon Tersangka
PALU – Penyidik Kejaksaan Tinggi Sulteng memastikan ada tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek rehab Gedung Wanita (GW) sekira Rp 10,9 Miliar.  Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), jadi sasaran Kejati Sulteng. “ Itu dia (KPA) sasaran kita. Hanya saja, saya belum dapat membeberkan KPA yang mana ,’’ ujar Aspidsus Kejati Sulteng, Abul H Rabuna kepada wartawan, Selasa (15/11).
Proses rehabilitasi dan pembangunan gedung wanita terdapat dua KPA, yakni Yuliansyah (mantan Karo Perlum/KPA tahap I dan II) dan Karo Perlum saat ini, Kasman Lassa (KPA tahap III). “ Pastinya tahap I sampai dengan III memungkinkan, tapi saya belum mau sebut. Tapi yang pasti sasarannya kesana,’’ tegas Aspidsus.
Dilanjutkannya, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BPKP terkait pemantapan perhitungan kerugian negara dalam kasus itu. Aspidsus menargetkan sebelum memasuki tahun 2012, kasus itu bisa ditingkatkan ke tahap penuntutan.
Diketahui, sudah lima orang ditetapkan tersangka oleh penyidik dalam proses hukum kasus dugaan korupsi tersebut. Kelima tersangka itu yakni, As’ad selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Hartono Taula selaku Direktur PT Raymond yang menjadi rekanan rehabilitasi tahap I, Salma Senang selaku Direktur PT Tri Jaya yang menjadi rekanan tahap II dan Haerudin selaku Direktur PT Wijaya Karya Semesta yang menjadi rekanan rehabilitasi tahap III dan Direktur PT Anugerah Aftha Sulawesi, Fahmi Thalib, selaku konsultan pengawas proyek tersebut. (MOHAMAD HAMZAH)

Warga Kawatuna Tutup Jalan
PALU – Warga Kelurahan Kawatuna, Palu Selatan, Selasa kemarin, menprotes pembangunan jalan yang sudah dua bulan belum rampung.  Mereka menebar ranting pohon, kayu, batu besar, serta membakar ban.
Akibatnya jalan yang menghubungkan Kelurahan Kawatuna dan Lasoani itu tidak bisa dilalui pengguna jalan selama aksi berlangsung.
  FOTO: MAL/MOHAMAD HAMZAH
Aksi ini puncak kekewaan warga sebab proses pengerasan sudah dilakukan sejak dua bulan lalu namun tak kunjung di aspal. Kondisi ini membuat abu berterbangan sehingga menggangu aktivitas warga.
Alimuddin(48), warga Kawatuna mengklaim sejumlah anak-anak sudah mengalami gangguan pernapasan, seperti sesak napas dan batuk
Pemilik rumah makan seperti Sutami (40), mengaku mengalami penurunan omset sebab pelanggan terganggu dengan kondisi jalan tersebut.
Kepala Dinas PU dan ESDM Kota Palu, Fardidarjoni mengatakan dua unit alat AMP yang dipakai untuk pengaspalan masih terpakai mengingat banyak proyek jalan yang harus rampung pada 15 Desember mendatang.
Ia berharap agar masyarakat Kelurahan Kawatuna dan Lasoani untuk bersabar dan ia menjanjikan pekan ini dilakukan penyiraman aspal untuk mengikat materi yang sudah ada sesuai dengan perencanaannya. “Hari ini akan dilakukan penyiramannya, sebab dalam Minggu ini baru dimulai pengaspalannya sepanjang 1,8 km,” jelasnya
Anggota Komisi III DPRD Kota Palu, Sofyan Naswin, kecewa atas kelambatan penanganan proyek pekerjaan Jalan Bulumasomba. (ISTI/YUSUF)