Rabu, 11 Juli 2012

Sipir Siksa Napi


Keluarga Mengamuk di Rutan

PALU – Puluhan keluarga Edi Suyanto, seorang narapidana kasus narkotika yang diduga dianiaya sipir mendatangi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Palu, Selasa (10/7). Keluarga narapidana tersebut mengamuk sebab tidak terima dengan perlakuan petugas yang dianggap tidak manusiawi terhadap warga binaan.
“ Disini (Rutan) mereka harusnya dibina agar lebih baik bukan untuk dipukuli sampai babak belur begini, “ tutur, Elvira usai melihat kondisi Edi Suyanto.
Elvira menuturkan, kondisi Edi Suyanto yang akrab disapa Edi Koki memprihatinkan pasca pemukulan yang dilakukan oleh sejumlah sipir. Menurutnya, pada wajah Edi Suyanto ditemukan sejumlah memar akibat pukulan terutama dibagian wajah.
“ Disekitar mata dan pipinya memar, bahkan wajahnya sudah tidak jelas sebab bengkak akibat dipukuli, “ jelasnya.
Dia mengatakan, aksi pemukulan itu diketahui setelah pihaknya mendapat informasi pada, Senin (9/7). Mendapat informasi itu, dihari yang sama pihaknya mencoba untuk mengunjungi Edi Suyanto, namun ditolak oleh pihak Rutan.
“ Kami baru dapat bertemu hari ini (kemarin.red), “ tambahnya.
Terkait hal itu, aktivis Lembaga Penelitan dan Studi Hak Asasi Manusia (LPS-HAM) Sulawesi Tengah, Aristan yang turut hadir mendampingi keluarga narapidana mengaku prihatin dan mengecam pemukulan yang dilakukan petugas terhadap narapidana tersebut. Menurutnya, pihaknya bersama keluarga narapidana akan melaporkan hal itu kepada pihak Kepolisian dan Komnas HAM.
“Hari ini (kemarin.red) kami akan membuat laporan polisi atas penganiayaan yang dilakukan tiga orang petugas tersebut agar diproses sesuai hukum,“ tambahnya.
Dia mengatakan, berdasarkan pengakuan Edi Suyanto, pemukulan itu berlangsung sekitar pukul 13.00 Wita pada, Senin (9/7). Menurut Arisman, saat itu Edi Suyanto dipanggil oleh petugas.
“Namun bersangkutan (Edi Suyanto) menolak sebab kerap mendapatkan pelecehan secara verbal, “ tuturnya.
Atas penolakan itu, sejumlah petugaspun melakukan aksi penganiayaan, hingga pada bagian telinga dan hidung Edi Suyanto mengeluarkan darah.  
Kadivpas Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Tengah, Sudarto yang dihubungi via telepon seluler membenarkan pemukulan itu. Menurutnya, pemukulan itu dilakukan oleh tiga orang petugas berinisial F, A dan I.
Dikatakannya, pemukulan terjadi saat narapidana itu akan dipindahkan ke Lapas Palu. Namun narapidana itu menolak, hingga akhirnya terjadi kesalahpahaman dan petugaspun emosi setelah terkena tendangan saat bersangkutan terus menolak untuk dipindahkan ke Lapas Palu.
Dilanjutkannya, kondisi bersangkutan dalam kondisi baik dan hanya mengalami memar serta tidak perlu dilakukan rawat inap. “Saat ini kami masih mengumpulkan data-data dan menyelidiki hal ini,“ tambahnya. (Mohamad Hamzah)


Selasa, 03 Juli 2012

Beita Foto

BERBAHAYA - Pengemudi beserta seorang penumpang kendaraan roda tiga bermuatan penuh melintas di Jalan Hasanudin, Senin (2/7). Kurangnya kesadaran pengemudi dan penumpangnya dalam keamanan berlalu lintas dapat membahayakan jiwa pengendara.(FOTO:MAL/Mohamad Hamzah)

Satpol PP Sita Dua Tandan Pisang Milik PKL


PALU – Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Palu, menyita dua tandan pisang milik Pedagang Kaki Lima  (PKL)  di jalan Gurti Ngurah Rai.  Penyitaan itu dilakukan saat Satpol PP melakukan pantauan di wilayah tersebut, Senin (2/7) di lokasi rawan sasaran PKL. 
Kepala Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu, LA Handita mengatakan, pihaknya bersama tim kembali melakukan pemantauan dan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan, I Gusti Ngurah Rai.
Dari hasil pemantauan tersebut, kata dia, pihaknya telah disita dua tandan pisang milik PKL yang berjualan di sisi jalan itu tepatya didepan pertamina.
Penyitaan itu  kata dia, karena di sepanjang jalan yang dimaksud merupakan daerah larangan untuk melakukan aktifitas PKL dalam menjajakan dagangannya. Sama halnya di wilayah jalur dua, Jalan Moh. Yamin yang menjadi sasaran PKL.  
Menurut dia,  selama ini setiap penyitaan barang dagangan milik PKL tersebut, hanya sementara sambil menunggu PKL datang menjemput dagangannya. Akan tetapi sebelum para PKL itu, mengambil barangnya, ada kesepakatan yang menajdi komitmen antara Satpol PP dan PKL, untuk tidak berjualan lagi di tempat-tempat yang dilarang.
“Tidak diberikan begitu saja, ada perjanjian,” katanya.
Dia menambahkan, pantauan dilakukan karena sudah menjadi bagian aktifitas keseharian Satpol PP, untuk menjaga ketertiban, demi keindahan, kebersihan lingkungan Kota Palu.
“Sama halnya dengan keamanan jalan dari hewan ternak liar, hanya saja tetap ada hewan ternak yang lolos dari pantauan kami,” sebutnya.
Dia  berharap, jika ada hewan ternak liar di jalan raya dan menggangu arus lalulintas, maka dapat melaporkan atau menghubungi pihaknya. Sebab penertibaan tidak akan sukses jika tidak ada kerjasama dari masyarakat termasuk pemilik hewan ternak dan para PKL, untuk turut dan taat dalam aturan yang sudah menjadi ketentuan pemerintah. 

DINAMIKA : Sigi Dapat Bantuan Bis Sekolah
SIGISatu unit bis sekolah yang diupayakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pemkab Sigi yang merupakan bantuan dari pusat, Senin (siang)  tiba dan langsung ditempatkan di halaman kantor Bupati Sigi.
Kadishubkominfo Nurzain Djaelangkara, Senin (2/7) menyatakan,  keberadaan bis sekolah tersebut tujuannya untuk melayani transportasi pendidikan di Kabupaten Sigi ini.
 Kendaraan bis sekolah tersebut kata Nurzain,  merupakan satu dari tiga unit yang diberikan pada Kabupaten Sigi, yang akan melayani jalur Sigi Barat yakni Kecamatan Marawola hingga Kecamatan Dolo Selatan, Sigi Tengah meliputi kecamatan Dolo Induk hingga Kecamatan Tanambulava, dan Sigi Timur meliputi Kecamatan Sigi Biromaru hingga hingga Kecamatan Palolo.
“Memang diakui kendaraan bis sekolah ini belum mencukupi apalagi melihat kondisi wilayah yang dimiliki Kabupaten Sigi, namun ini merupakan tahap  pertama dan akan bertambah bertambah lagi jumlahnya,” ujarnya..
Dia menyebutkan, Dishubkominfo telah berupaya melancarkan transportasi pendidikan di wilayah ini, melalui bisa sekolah sebagai transportasi bagi siswa, baik menuju ke sekolahnya hingga  kembali lagi ke rumah.
“Ini merupakan pelayanan yang  diberikan dan  menjadi  tanggung jawab pemerintah,” katanya.
Dengan adanya bisa sekolah ini lanjut Nurzain, setidaknya akan memudahkan dan mengurangi biaya bagi orang tua siswa.
“Dengan adanya bis ini,  biaya itu tidak lagi menjadi beban bagi orang tua siswa,” tandasnya.

CLOTHING CLAW DIMINATI WARGA PALU
PALUMenjelang bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari, terlihat sejumlah tempat dagangan pakaian bekas alias cakar (Clothing Claw) yang berada di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kecamatan Tatanga ramai dikunjungi  peminatnya.
Rusdy salah seorang pedagang cakar , Senin (3/7) membenarkan, beberapa minggu terakhir ini, dagangannya sering laris dari yang diperkirakan.
“Kalau menjelang gajian dan orang sudah  gajian, banyak orang berbelanja,” katanya.
Rusdy mengakui, barang dagangannya terjadi perbedaan harga dengan barang dagangan yang baru seperti yang terdapat ditoko, namun, hal itu, tidak mempengaruhi minat dari pelanggan.
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal itu, agar konsumen tetap memilih barang bekas, pihaknya tetap mengadakan  stok barang yang tidak kalah dengn barang yang ada di toko, baik dari segi merek, maupun jenis serta dapat dipergunakan oleh semua kalangan.
“Selain harganya juga murah, berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 45 ribu,” sebutnya.
Hal senada juga diutarakan Tati  salah seorang pedagang cakar yang berasal dari Palopo.
Dia meyakini usahanya tidak akan gulung tikar, sebab peluang pasar sangat besar, ditunjang dengan minat pelanggan sangat besar pula.
“Biasanya dalam hari-hari biasa dagangan laku hingga Rp 300 ribu, kalau awal bulan, meningkat dari itu,” katanya. .
Salah seorang konsumen bernama Yuli, menilai cakar adalah barang dagangan yang Instan dan muda dijangkau, selain itu, kualitas dan merek barangnya juga bagus serta harganya murah.

Penduduk Miskin Sulteng Tertinggi Kedua di Sulawesi


PALU – Persentase penduduk miskin Sulawesi Tengah periode Maret 2012 sebesar 15,40 persen, menempati peringkat tertinggi kedua di Pulau Sulawesi setelah Provinsi Gorontalo yang tercatat 17,33 persen.

Badan Pusat Statistik Sulteng, Senin kemarin, melansir persentase penduduk miskin di peringkat ketiga ditemati Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 13,71 persen, menyusul Sulawesi Barat (13,24), Sulawesi Selatan (10,11), dan Sulawesi Utara (8,18).

Kepala BPS Sulteng, Ibram Syahboedin kepada wartawan mengatakan jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah garis emiskinan) di Sulteng periode Maret 2011 mencapai 423,63 ribu orang (15,83 persen).

Dibandingkan dengan periode sama tahun 2012 yang tercatat 418,64 ribu orang (15,40 persen), mengalami penurunan relatif kecil sebesar 0,43 persen.

“Jumlah penduduk miskin turun sebesar 4,99 ribu orang, lebih rendah dibanding penurunan dari  Maret 2010 ke Maret 2011 yang mencapai 51,35 ribu orang. Selama periode Maret 2011-Maret 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,73 ribu orang dan untuk perdesaan berkurang 4,27 ribu orang,” kata Ibram.

Menurut dia, faktor yang mempengaruhi penurunan penduduk miskin Sulteng di antaranya, selama periode Maret 2011 - Maret 2012 inflasi umum relatif rendah, yaitu sebesar 2,25 persen, turunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) periode Februari 2011 -  Februari 2012 sebesar 0,54 persen, serta perekonomian Sulteng Triwulan I/2012 tumbuh sebesar 11,25 persen terhadap Triwulan I/2011.

Ia menambahkan, garis kemiskinan naik sebesar 4,62 persen, yaitu dari Rp 235.512,- per kapita per bulan pada Maret 2011 menjadi Rp 246.392,- per kapita per bulan pada Maret 2012. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Pada bulan Maret 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 75,05 persen, sedangkan pada Maret 2011 sebesar 77,17 persen,” ujarnya.

Persoalan kemiskinan, kata dia, bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Indeks kedalaman kemiskinan turun dari 2,76 pada Maret 2011 menjadi 2,56 pada Maret 2012. Indeks keparahan kemiskinan turun dari 0,75 menjadi 0,66 pada periode yang sama.

“Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit,” katanya. 

Tokoh Kristiani Silaturrahim ke Habib Saggaf. 

HS. Sagaf Aljufri, selaku Ketua Utama Alkhairaat, didampingi Sekjen PB. Alkhairaat Jamaludin Mariadjang menerima kunjungan tokoh Kristiani dan Pendeta di kediamannya, Senin (2/6). Kunjungan ini terkait rencana ummat Kristiani menggelar doa bersama untuk keselamatan umat manusia di Lapangan Vatulemo Palu pada 11-12 juni mendatang. 
PALU - Delapan orang pendeta mengujungi Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf  Aljufri di kediamannya jalan Sis-Aljufri, Senin kemarin.
Kunjungi para pendeta ini ke Habib Saggaf yang didampingi Sekjen PB Alkhairaat Jamaludin Mariadjang ini terkait rencana ummat Kristiani menggelar doa bersama untuk keselamatan umat manusia di Lapangan Vatulemo Palu pada 11-12 juni. 
“Kami haturkan terima kasih kepada ummat Muslim karena telah mendungkung kami dalam kebaktian rohani/do’a. Dan kami juga suda meminta ijin kepada pemerintah kota karena kami melaksanakan di lapangan Vatulemo,” kata Pendeta Niko pada Habib Saggaf.
Habib Saggaf mendukung kegiatan doa bersama umat Kristiani itu dan Alkhairaat bersedia membantu pengamanan jika dibutuhkan.
Pada kesempatan itu, Habib Saggaf dengan para pendeta ini terlibat diskusi berbagai persoalan hingga perkembangan Palestina. Kata Habib Saggaf, penindasan yang terjadi di Palestina tidak hanya dialami umat Muslim, tetapi ummat Kristiani juga mendapat perlakuan kejam dari kaum Zionis Yahudi.
“Saya mengikuti terus perkembangan yang terjadi saat di Palestina melalui televise,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, sekarang Yahudi melarang ummat Muslim dan Kristiani untuk mengunjungi tempat bersejarah yang ada di Palestin, seperti di Masjid Al-Aqsa dan ada satu gereja yang bersejarah pada masa sahabat. “Kalau mereka terus menghalangi kita untuk berziarah kesitu, ini berarti bertentangan dengan Hak Asasi Manusia,” kata Habib.
“Yang bisa masuk kesana khusus orang-orang berusia 40 tahun ke atas, kalau di bawah 40 tahun maka mereka akan ditindas oleh Yahudi. Jadi sekarang Muslim dan Kristiani jadi lawannya Yahudi,” Habib menambahkan.



Senin, 02 Juli 2012

PU PROPINSI TANGANI JEMBATAN SIS AJDJUFRI


SYAIFULLAH : Penanganan Awal Kami, Tangani Sampah 


Tumpukan Sampah di Jembatan Jalan Sis Aldjufri, yang dikerjakan (Arsip Mal)
 PALU – Dinas pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulwesi Tengah (Sulteng) mulai menangani tersumbatnya drainase di jembatan yang terletak di Jalan SIS Aljufri.   
Langkah awal yang dilakukan instansi tersebut yakni membersihkan sampah yang ada disekitar jembatan.
“Pembersihan dilakukan sambil menunggu pekerjaan jembatan dilakukan,” kata Kepala Dinas PU Provinsi Sulteng Ir Syaifullah Djafar pekan lalu.
Dia menyebutkan, pembersihan sampah merupakan upaya dalam membantu Pemerintah Kota (Pemkot)Palu bersama masyarakat setempat.
“Setelah dicek langsung ke lapangan dengan melakukan penelusuran drainas, ternyata sampah memang menjadi sumber masalah  tersumbatnya drainase yang melintas di jembatan tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk peninggian jembatan,tidak bisa dilakukan maksimal, karena akan merubah  perencanaan jalan (geometric) di perempatan yang berdekatan dengan jembatan.  Peninggian jembatan juga  memerlukan peninggian ujung jembatan (oprit) yang akan sampai ke perempatan.
 “Tetapi memang jembatan perlu ditinggikan,hanya saat ini harus dipikirkan  perubahan geometrik diperempatan SIS Aljufri - Danau Talaga hingga Bakuku. Jadi bukan sekedar meninggikan jembatan, tetapi kami harus merubah juga simpangan yang ada disitu. Ya untuk sementara sampahnya dulu kita tangani dan kita lihat hasilnya. Tidak batal pekerjaan jembatan tapi dalam meninggikan jembatan itu perlu waktu,”jelasnya.
Dia menambahkan, dengan meninggikan jembatan tersebut secara otomatis simpangan juga berubah. Jadi untuk segera menyelesaikan masalah dengan cepat ditangani dahulu sampahnya sambil mempersiapkan penanganan jembatan,” katanya.
Dia mengatakan, desain jembatan baru di Jalan SIS Aljufri itu, akan buat artistik, dengan pinggirannya  dibuat pake ornamen Islam sehingga terlihat indah, tidak seperti saat ini hanya memakai batang pipa.
(Irma) 

Diklat Calon Kepsek Berakhir

PALU – Pendidikan dan latihan (Duklat) calon kepala sekolah yang dilaksnakan sejak  25 Juni lalu, oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Palu, berakhir hari ini, Senin (2/7).“Diklat itu  diikuti 45 guru semua tingkatan sekolah yang berasal dari Kabupaten Donggala dan Sigi,” kata Koordinator Asesor Penilaian Potensi Kepemimpinan, Udding, S.Pd, M.Pd kepada Media Alkhairaat, Ahad (1/7). 
Dia juga mengatakan, Diklat yang diselenggarakan tersebut merupakan kelanjutan seleksi calon kepala sekolah, setelah sebelumnya diadakan evaluasi akademik.“Sebenarnya para guru yang mengikuti seleksi calon kepala sekolah tersebut berjumlah 80 orang, masing-masing 40 orang tiap kabupaten. Namun pada evaluasi akademik sebelumnya, hanya 45 orang yang lolos untuk mengikuti diklat,” ujarnya.
Dia menyebutkan, banyak materi yang diberikan kepada mereka, semuanya menyangkut kompetensi mereka untuk menjadi kepala sekolah. Kegiatan tersebut memuat dua tahap yakni tahap pertama yang diistilahkan In satu adalah pemberian materi. tahap II atau In dua. menyangkut tugas mandiri yang dilaksanakan para guru di sekolahnya masing-masing.“Jadi mereka akan bertindak seolah-olah menjadi kepala sekolah. Kegiatan mereka tersebut akan berlangsung selama dua bulan dan akan terus dipantau fasilitator LPMP,” katanya.
Setelah dua bulan kata dia, hasil tugas mandiri tersebut akan dipresentasekan lagi. Hasil presentase itu juga akan menentukan lulus gugurnya para guru untuk menjadi calon kepala sekolah.
Pada evaluasi akademik beberapa waktu lalu, 35 guru yang mengikuti seleksi akademik calon kepala sekolah dinyatakan gugur. 35 guru tersebut adalah gabungan dari dua kabupaten yakni Kabupaten Sigi dan Donggala. 35 guru yang gugur tersebut adalah hasil dari penilaian masing-masing 40 guru di dua kabupaten tersebut. “Jadi dari Donggala yang mengikuti seleksi sebanyak 40 orang, hanya lolos 24 orang, 16 lainnya gugur. Demikian juga dari Sigi, dari 40 orang yang mengikuti seleksi, hanya 21 orang yang dinyatakan lolos, 19 lainnya gugur. Jadi totalnya sebanyak 35 yang gugur,” jelas Udding.
Dia menambahkan, setelah diklat dilaksanakan dan diperoleh hasilnya, maka para guru yang dinyatakan lolos akan diusulkan ke LP2KS (Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Kepala Sekolah) untuk mendapatkan sertifikat calon kepsek. “Kemudian LP2KS akan mengusulkan lagi ke Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia untuk memperoleh nomor unik calon kepsek,” tutupnya.
Seleksi calon kepsek tersebut merupakan program nasional hingga tahun 2016 mendatang dalam rangka persiapan stok calon kepsek sebanyak 26 ribu orang. (Yuni)