Selasa, 10 Mei 2011

SUARA Redaksi


Menyoal Pelayanan Apotek
PELAYANAN apotek di Palu dan sekitarnya menjadi persoalan utama dalam diskusi kesehatan, Kamis pekan lalu. Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulteng menyoal belum optimalnya pelayanan apotek. Banyak keluhan disampaikan masyarakat. Namun, pelayanan apotek tak jua membaik. Ironisnya, pengawasan operasional apotek sangat lemah, atau bahkan tak terdengar sama sekali.
Soal ini tentu harus menjadi perhatian kita semua, utamanya pemerintah daerah. Bagaimanapun pelayanan apotek berkaitan langsung dengan sektor kesehatan yang bersama sektor pendidikan, menjadi barometer kemajuan wilayah kita. Tentu juga menjadi ukuran bekerja tidaknya pemerintah daerah.
Tak dipungkiri, pelayanan apotek, khususnya di Palu, belum berjalan sesuai yang diharapkan. Kesan yang timbul, banyak apotek sekadar menjalankan aktivitas bisnis semata, dengan meletakkan pelayanan kemanusiaan di urutan belakang.
Jamak diketahui, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat. Perkembangan kefarmasian selanjutnya mengarah pada kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang informasi kesehatan khususnya obat-obatan.
Ruang lingkup kegiatan kefarmasian di suatu apotek memungkinkan masyarakat memperoleh pelayanan total di bidang obat. Dari segi teknis, masyarakat sebagai konsumen bisa mendapatkan jenis obat yang diinginkannya, baik itu obat dengan resep maupun obat bebas. Konsumen bisa juga mendapatkan obat dalam bentuk racikan baik itu serbuk (pulvis/pulveres), kapsul ataupun bentuk cairan (sirupus simplex). Dari segi jasa, konsumen berhak mendapatkan informasi penggunaan obat yang diperoleh, cara pemakaian, dosis obat sekali minum dan kemungkinan-kemungkinan efek samping yang timbul serta informasi lainnya. Konsumen juga bisa menentukan pilihan terhadap obat misalnya obat-obat generik yang lebih terjangkau.
Usaha peningkatan pelayanan terhadap konsumen menuntut apotek bekerja keras dalam pengelolaannya. Idealnya sebuah apotek sudah tidak lagi memikirkan hitung-hitungan untuk sebuah kepuasan konsumen. Konsep ideal apotek adalah totalitas pelayanan terhadap konsumen/pasien.
Kondisi pasien yang datang ke apotek merupakan kondisi yang tidak bisa ditunda oleh waktu dengan alasan jam kerja atau apapun. Pasien yang datang ke apotek untuk memenuhi hak asasinya untuk hidup dan sehat. Tuntutan pasien lebih diutamakan dari urusan apapun sehingga pasien mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika tidak maka pelayanan apotek akan terus dipersoalkan. ***

Assalamualaikum


Islam Simpatik

OLEH : HS Saggaf

HS. SAGGAF ALJUFRI
Teladan kita, Nabilullah Muhammad SAW  membawa risalah Islam dalam rentang sangat singkat  hanya sekitar 23 tahun.  Namun dalam tataran kemanusiaan dan kerasulan, sejarawan dunia mengakui keberhasilan beliau. Ini karena kepribadian Rasul saw yang sempurna dan mengagumkan.
Kepribadian agung Rasulullah saw, bahkan ketika menghadapi orang yang jelas-jelas memusuhinya, namun beliau sama sekali tidak menampilkan karakteristik padang pasir yang keras dan kasar. Inilah prilaku yang seolah-olah sudah dlupakan banyak orang seperti mengaku paling Islam dan menafikan yang lain bahkan sampai mengkafirkan sesama saudaranya.
Kita perlu menampilkan Islam yang simpatik. Islam yang ramah  seperti yang dipraktekan  dua orang pemuda cerdas ini  Hasan dan Husein. Suatu ketika  cucu Rasulullah saw melihat seorang kakek yang salah dalam melakukan wudhu. Kedua pemuda ini saling memandang, lalu mereka sepakat untuk menegur sang kakek.
Seorang di antara mereka menghampiri sang kakek dan berkata, ''Wahai Bapak, saya mohon ditunjuki bagaimana cara berwudhu yang benar.'' Kakek itu mempersilakan sang pemuda melakukan wudhu. Pemuda ini melakukan wudhu dengan sempurna. Kakek itu lalu mengatakan, ''Sungguh benar cara berwudhumu dan akulah yang salah.''
Kisah tersebut adalah cermin upaya memberikan kritik yang simpatik dari seorang anak muda terhadap orang tua yang jelas jauh lebih merasakan dirinya pandai dibanding anak muda. Dalam Alquran mengkritik mestilah dengan cara yang baik. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia, (QS: 41:34).
Prinsip menegakkan kebenaran dan berpihak pada kebenaran serta menjauhi diri dari kebatilan tegas-tegas diungkapkan Alquran. Dan katakanlah, Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap, (QS: 17:81). Usaha melenyapkan kebatilan itu bisa melalui kritik. Dalam praktek kehidupan Muhammad saw kritik simpatik yang dilakukan Nabi telah berhasil membawa musuh-musuh Islam menjadi pembela-pembela Islam yang ksatria. Kasus Umar Ibn Khatab masuk Islam bisa menjadi contoh soal ini.
Dalam melakukan kritik, seorang pengkritik juga harus mengetahui temperamen dirinya sendiri, jika ia tidak mampu mengendalikan diri dalam mengkritik ia harus minta bantuan orang yang bisa menyampaikan aspirasinya dengan cara yang baik. Nabi Musa as yang dikenal memiliki temperamen suka marah, suatu ketika pernah membunuh orang kepercayaan Fir'aun yang menzalimi Bani Israil. Karena itu, ketika ia diperintah Allah mendakwahi Fir'aun, Allah mengutus seorang saudaranya yang memiliki temperamen terkendali, yaitu Nabi Harun untuk mendampinginya.
Episode ini diabadikan Alquran dengan indahnya. Pergilah kamu berdua (Musa dan Harun) kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut, (QS: 20:43-44).
Fir'aun dikenal sebagai raja yang angkuh dan arogan atas kekuasaan yang dimilikinya. Karenanya, Allah memperingatkan Musa dan Harun agar dalam menghujatnya mestilah dengan cara-cara yang simpatik dan kata-kata yang bermoral. Karena cara simpatik dan bermoral itu adalah identitas manusia yang beradab.
Dari kisah dan peringatan ayat di atas patut kiranya menjadi renungan semua pihak yang saat ini yang sering  mengkritik, merasa diri yang paling benar, merasa punya kesempatan untuk mengkritik pihak lain, agar dapat memposisikan diri dengan benar. Mengkritik dengan simpatik dan bahasa-bahasa yang bermoral serta tidak terjebak pada keangkuhan, sudah selayaknya menjadi bagian hidup kita bersama. Semoga kita mau selalu mengaca diri pada kepribadian Rasulullah saw.  Wallahul Mustaan.

HEADLINE


PENARIKAN GUGATAN ADIL
Data Lemah Jadi Alasan
* MULHANAN : PAK PROF POLITISI SEJATIi

 PALU - Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tengah, Zainal Abidin Ishak memastikan, penarikan gugatan pasangan calon gubernur Sulteng Aminuddin Ponulele-Lusiana Is Baculu (ADIL) di Mahkamah Konstitusi karena data lemah. Mereka menilai tidak cukup bukti untuk meneruskan gugatan tersebut.
"Setelah kami menunggu data-data yang valid ternyata tidak terkumpul. Itulah alasan mendasar sehingga gugatan kami di MK ditarik," kata Zainal Abidin, Sabtu akhir pekan lalu.
Zainal menolak bila disebut, gugatan pasangan Aminuddin-Lusiana dicabut setelah tim sukses melakukan konsolidasi dengan calon gubernur Longki Djanggola-Sudarto (Longki’S) sebagai pemenang di Pilkada Sulteng 6 April 2011.
"Tidak ada semacam itu. Pencabutan gugatan karena memang murni data yang tidak cukup. Dari pada nanti bikin pusing di MK, lebih baik ditarik saja," katanya, sebagaimana dikutip ANTARA.
Dia mengatakan, setelah melihat tidak kuatnya data dukungan dalam gugatan ke MK, Golkar yang mengusung pasangan Aminuddin/Lusiana akhirnya mencabut kuasa hukum dari tim advokasi Aminuddin/Lusiana.
Menurut Zainal, kalaupun saat ini beberapa orang tim advokasi yang dibentuk Golkar melakukan gugatan di MK bukan lagi atas nama pasangan calon yang diusung Golkar tetapi membantu pasangan Sahabuddin Mustafa-Faisal Mahmud (SAFA).
"Kebetulan ADIL dan SAFA  sama-sama mengajukan gugatan ke MK, tetapi kami mundur," kata Zainal.
Saat ini yang bertahan di MK hanya pasangan SAFA. Gugatan pasangan calon gubernur tersebut terus berjalan dan sudah melalui proses persidangan.
Dari Jakarta dilaporkan, Ketua Partai Golkar Palu Andi Mulhanan Tombolotutu, Jumat (06/05) pekan lalu, menilai pilgub Sulteng kali ini terhitung paling aman dan lancar sejak awal tahapan hingga pemungutan suara. "Kalaupun ada gugatan dari pasangan Sahabuddin Mustafa - Faisal Mahmud itu juga bagian dari proses pematangan dan pembelajaran demokrasi," pandang Tony.
Sebagai tim pemenang pasangan ADIL, pihaknya sudah menyampaikan selamat atas kemenangan Longki's. "Pak Prof Aminuddin sebagai Calon Gubernur pun sudah menerima hasil pilgub itu. Kalah dan menang itu hal biasa. Yang penting adalah proses pembelajaran dan pematangan kehidupan berdemokrasi," tekan Tony-sapaan akrab Mulhanan.
Tony juga mengatakan, hal itu memperlihatkan Prof Aminuddin, sebagai sosok seorang politisi sejati. "Pak Prof memperlihatkan contoh bagaimana seorang politisi yang sudah matang dengan pengalamannya. Pengalaman mengajarkan beliau untuk tidak bersorak ketika menang, dan tidak meradang ketika kalah," sebut Tony lagi. (RIFAY/Antara)
----------------------------------------------------------------------------------------

PANSUS GEDUNG WANITA
Kasman Lasa “Dipaksa” Pulang Ganti Baju

PALU – Ada hal menarik saat DPRD Sulteng menggelar rapat Panitia Khusus (Pansus) Gedung Wanita akhir pekan lalu. Dari sederet pejabat teras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng yang diundang saat itu, ada penampilan lain dari seorang Kepala Biro (Karo) Perlengkapan Umum (Perlum) Sekretariat Kantor Gubernur Sulteng, Kasman Lasa.
Untung saja dia datang dengan menjepit sebuah buku agenda, jika tidak, maka orang akan menganggapnya sedang menuju tempat senam. Betapa tidak, ditengah-tengah para legislator yang memakai pakaian rapi, di antara kepala dinas yang mengenakan baju dinas, justru dia datang dengan mengenakan setelan baju olah raga. Baju putih berenda orange dengan celana orange pula. 
Sontak, sidang Pansus yang diketuai Nawawi Sang Kilat langsung ditunda sambil menunggu Kasman Lasa mengganti pakaiannya.
”Ini adalah sidang terhormat dan diundang secara resmi. Kami mohon bapak Karo Perlum segera mengganti pakaiannya dengan baju resmi,” kata anggota Pansus, Zainal Mahmud Daud.
Dengan sedikit malu-malu dan tanpa perlawanan, mantan Karo Hukum itu beranjak dari kursinya dan meninggalkan ruangan dengan sejumlah pasang mata yang menatapnya, geli.
Zainal Daud maklum, hari tersebut (Jumat, red) adalah hari berolahraga para PNS. Namun pihaknya hanya minta agar Pansus tersebut dihargai dengan menggunakan pakaian resmi.
”Memang tidak salah penilaian Kemendagri tentang kinerja pemerintah Sulteng. Sudah kelihatan dengan hal-hal seperti ini,” katanya.
Usai berganti baju, Kasman Lasa mengungkapkan permohonan maafnya. Dia mengaku tidak mengetahui jika undangan yang diberikan kepadanya adalah undangan resmi.
”Undangan saya terima tadi pagi. Saya tidak tahu jika undangan ini adalah undangan resmi, karena dalam undangan tidak tertera. Saya pikir hanya undangan rapat biasa. Saya mohon maaf,” katanya.
RDP yang digelar tersebut membicarakan persoalan pembangunan gedung wanita yang saat ini telah ditangani pihak kejaksaan. Pembangunan gedung tersebut dinilai tidak sesuai nomenklatur.
Wakil Ketua Pansus, Sri Indraningsih Lalusu mengatakan ada ketidakbenaran dalam pembangunan gedung tersebut.
”Bukan hanya rehab total, tetapi penghapusan aset atau pembangunan baru karena gedung lama sudah rata dengan tanah. Awalnya, DPRD hanya menyetujui anggaran saja, bukan nomenklaturnya. Memang ”begal” pemerintah disebelah (eksekutif). Termasuk anggota-anggota bapak Nuermallo (Kadis PU),” tutur Sri.
Dia juga mengungkap persoalan barang bekas dari bangunan lama, seperti besi dan lainnya. ”Pemulung yang pungut besi tuanya bernama Marannu dengan nilai 200 juta,” ungkapnya.
Lain dengan Sri, Ketua Pansus Nawawi Sang Kilat menanyakan soal aturan pembangunan  gedung wanita tersebut. Dia menanyakan sejauh apa peran Perlum pada pembangunan gedung tersebut. Baginya, ada hal-hal tertentu yang tidak mesti ditangani Perlum, ada dinas terkait seperti PU.
”Saya sama sekali tidak mengetahui pembangunan tersebut. Harusnya Karo Perlum lama, Yuliansyah juga dihadirkan disini,” demikian ungkapan Kasman Lasa.
Olehnya, Senin hari ini, Pansus akan dilanjutkan lagi dengan mengundang mantan Karo Perlum, Yuliansyah untuk menjelaskan persoalan pembangunan gedung milik Provinsi Sulteng itu. (RIFAY)


BERITA UTAMA


Honor PPK dan PPS Sigi Belum Dibayar

PALU – Honor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Sigi, hingga kini belum dibayarkan. Honor yang dimaksud merupakan gaji PPK dan PPS dalam rangka pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang telah berlangsung bulan lalu.
”Ia, semua PPK di 15 kecamatan se-Kabupaten Sigi. Karena honor PPS juga dibayarkan melalui PPK, otomatis honor merekapun belum dibayar,” kata salah satu PPK Kecamatan Biromaru yang tidak bersedia menyebutkan namanya, Ahad (8/5).
PPK tersebut merinci, honor yang seharusnya sudah mereka terima yakni, untuk jabatan ketua senilai satu juta rupiah per bulan, sementara empat anggota masing-masing Rp750 ribu.
”Untuk ketua satu juta, jadi untuk anggotanya dikali saja, empat orang kali Rp750 ribu dipotong PPH (Pajak Pertambahan Hasil),” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya sudah beberapa kali mendatangi sekrerariat KPU Sigi, namun honor yang diminta tak kunjung dibayarkan. KPU beralasan, belum dibayarkannya honor tersebut karena masih menunggu Surat Pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan anggaran bulan-bulan sebelumnya dari PPK.
”Mereka (KPU) berjanji akan membayarkannya satu atau dua hari mendatang,” tutupnya.
Pelaksanan Tugas (Plt) Sekretaris KPU Kabupaten Sigi, Ilham Lahaua yang dikonfirmasi via telepon mengakui hal itu. Menurutnya, honor PPK dan PPS tersebut sengaja belum diberikan karena menunggu SPJ dari masing-masing PPK.
”Baru tiga kecamatan yang telah melengkapi SPJ-nya. Bukan hanya SPJ untuk bulan Maret saja yang belum lengkap, tapi SPJ dari awal-awal pencairan anggaran,” katanya.
Dia mengatakan, jika SPJ tersebut telah dilengkapi baru diusulkan ke KPU Provinsi Sulteng untuk pencairan anggarannya.
Sekretaris KPU Provinsi Sulteng, Mukmin juga membenarkan hal itu. Menurutnya, saat ini pihaknya juga tengah menunggu SPJ dari Kabupaten Sigi untuk pencairan sisa anggaran.
”Anggara untuk KPU Sigi seluruhnya sekitar Rp6 miliar dan baru dicairkan sekitar Rp5 miliar lebih. Sisanya itu adalah untuk bulan Mei dan Juni untuk pembayaran honor. Akan dicairkan jika SPJ sebelumnya telah disetorkan kepada kami,” tutupnya. (RIFAY)
----------------------------------------------------------------------------------

Yamin Yunus Incar Kursi Ketua Golkar Tolitoli

TOLITOLI – Mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Tolitoli Yamin Yunus menyatakan kesiapannya maju berkompetisi untuk menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah  (DPD) Partai Golkar setempat pada Musyawarah Daerah Luar Biasa  (Musdalub) yang digelar pada 8 Mei 2011 di Kecamatan Dampal Utara.
“Insya Allah, saya maju dan ikut berkompetisi dengan calon ketua Golkar lainnya,” kata Yamin, di Tolitoli, akhir pekan lalu.
Ketua Koimisi A DPRD Kabupaten Tolitoli itu menambahkan, dirinya maju sebagai ketua DPD Golkar karena menaggap partai berlambang pohon beringin ini butuh suasana baru. “Saya akan menyiapkan diri secara full mengurus partai sehingga apa yang dicita-citakan oleh kader Golkar bisa tercapai,,” kata Yamin.
Ia juga berharap, bila dirinya dipercaya memimpin partai berlambang pohon beringin ini, tugas pertama yang akan dilakukannya adalah memperkokoh basis ideologi partainya. "Implementasi kebersamaan mesti dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam kehidupan berpartai," kata dia.
Sekretaris Panitia Musdalub, Arnold Camamang mengatakan, sejauh ini baru dua kandidat yang muncul dipermukaan yang nantinya akan bertarung dalam pemilihan itu. “Selain Yamin,  pelaksana tugas (Plt) yaitu Sarfan M Said juga berencana maju,” kata Arnold.
Sarfan M Said sendiri diangkat sebagai Plt menggantikan Maruf Bantilan yang menyatakan non aktif dari partainya saat mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur Sulawesi Tenga (Sulteng) yang terselenggara belum lama ini.(JUANDA)


BERITA UTAMA


KAPOLDA MUTASI 85 Perwira
Sejumlah Jabatan di Polda Sulteng Kosong
PALU- Gerbong mutasi kembali dilakukan Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana dalam pertengahan 2011 ini.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolda bernomor:237/V/2011 tanggal 6 Mei 2011, sebanyak 85 perwira Polda Sulawesi Tengah digeser dalam jabatannya.
Adapun perwira yang dimutasi dalam lingkungan Polres Palu diantaranya Kabag Operasional Kompol Agung Panji Anom kini digeser ke Polres Parigi Moutong sebagai Wakapolres dan digantikan AKP Edwin Louis Sengka sebelumnya perwira di Biro Operasional Polda Sulteng.
Selanjutnya, Kapolsek Palu Barat AKP Achmad Dharmianto dimutasi dan digantikan AKP Rendra Okta Dinata dari perwira SPN Labuan Panimba, Kapolsek Palu Timur AKP Hasmun ditarik ke Polda dan digantikan AKP Hamdan dari perwira SPN Labuan.
Berikutnya, Kasat Intelkam Polres Palu dari AKP Eka Yekti Hananto juga digeser ke Direktorat Intelkam Polda dan digantikan Alex Prawira.
Selain itu, terdapat juga nama Kepala RSU Bhayangkara Palu Kompol dr Muhammad Haris juga dimutasi ke Kasubbid Dokpol Dokkes Polda dan saat ini belum ada penggantinya.
Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Sulteng Kompol Rostin Tumaloto yang dikonfirmasi koran ini, Ahad (8/5) membenarkan adanya mutasi itu.
"Memang ada lagi mutasi perwira dari bapak Kapolda," kata Rostin.
Ia mengatakan, mutasi jabatan merupakan hal biasa dilakukan oleh organisasi Polri untuk menjaga dinamika operasional dan penyegaran proses manajerial organisasi dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo juga memutasi dua perwira menengah di jajaran Polda Sulteng.
Kedua perwira itu yakni Kompol syamsubair sik Wakapolres Donggala diangkat dalam jabatan baru sebagai Pamen Bareskrfm Polri, diarahkan pada Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor).
Selanjutnya, Kompol Dolifar Manurung SIk Kasubdit I Kamneg Ditreskrim Polda Sulteng dimutasi sebagai Pamen Bareskrim Polri, juga diarahkan pada Dittipikor.
Sementara pengganti jabatan kedua perwira menengah itu belum ada alias masih kosong.(ICHAL)

LEMBAH PALU


DILAPORKAN. Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu Drs Hamdi Rudji  dilaporkan oleh orang tua murid ke Komnas Ham dan KPPA Palu. Pihak Sekolah dinilai arogan mengeluarkan ketiga siswanya. (Foto:MAL/Irma)
KELUARKAN TIGA SISWI
Kepsek SMAK 2 Dilapor ke Komnas HAM

PALU- Karena tak puas atas tindakan arogan dari kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu Drs Hamdi Rudji, orang tua murid akhirnya melaporkan Kepsek SMK Negeri 2 Palu ke Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Palu. 
Rohani, orang tua Nurul Fadlian siswi SMK 2 Palu yang dikeluarkan mengatakan, sangat menyayangkan tindakan pihak sekolah SMK Negeri 2 Palu, yang telah mengeluarkan anaknya dari sekolah tersebut.
Seyokyanya pihak sekolah tidak perlu sampai melakukan hal seperti itu. Namun jika anaknya melakukan kesalahan seharusnya dibina bukan malah diberikan sangsi sampai harus dikeluarkan dari bangku sekolah.
Menurut dia, pihak sekolah juga terkesan pilih-pilih dalam memberikan sanksi kepada siswa. Sementara ada beberapa siswa yang juga terlibat perkelahian dengan anaknya,  tidak dikeluarkan dari sekolah.
“Saya tidak bisa terima tindakan yang dilakukan pihak sekolah. Ini sudah terlalu dan sangat arogan. Kenapa anak saya dikeluarkan tetapi yang lain tidak? Mana keadilan buat anak saya. Kalau dihitung-hitung saya ini sudah rugi berkali-kali, sudah keluarkan biaya rumah sakit jutaan rupiah tetapi anak saya harus dikeluarkan dari sekolah, makanya saya melapor Ke Komnas HAM dan KPPA Palu,” ujar Rohani.
Senada dengan hal itu orang  tua Nerlinda, yang juga yang anaknya dikeluarkan oleh pihak Kepala Sekolah SMK 2 Palu keberatan dengan tindakan sekolah. Karena pihak sekolah tidak memberikan alasan jelas atas hal tersebut. Selain itu pihaknya menyayangkan atas perlilaku beberapa orang guru yang selalu mengeluarkan perkataan penghinaan buat anaknya.
“Karena anak saya sudah dikeluarkan maka saya pergi menghadap meminta permohonan pindah dari sekolah asal. Sekolah baru meminta surat pindah, masa saya tidak ketahui sudah dikeluarkan pastinya saya harus minta surat permohonan  pindah sekolah, supaya anak saya bisa kembali sekolah,” ujar Mama Nerlinda.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu Drs Hamdi Rudji, Jumat pekan kemarin disela-sela pertemuan di ruang rapat Komnas HAM Palu mengatakan, dalam hal ini tidak ada siswa yang dikeluarkan hanya dipindahkan. Karena ketiga siswa itu sudah melakukan pelanggaran berat, melakukan perkelahian sesama  temannya dan ditangani kepolisian.
Atas perilaku yang dinilai sudah merusak nama baik sekolah maka ketiga siswa ini diberikan sanksi dipindahkan di masing-masing sekolah berbeda yakni di SMK Pancasila, SMK PGRI Palu dan SMK BK Palu.
“Tidak ada yang mengeluarkan mereka. Hanya saja mereka saya pindahkan hal itu demi keamanan sekolah. Selama ini mereka sering melakukan perkelahian mengganggu kestabilan dan keamanan sekolah, akibatnya membawa korban sampai masuk ke rumah sakit. Tindakan mereka sudah mencemarkan nama baik sekolah makanya saya berikan sanksi,”ujar Hamdi Rudji.
Komisi Pendidikan KPPA Palu Maida Sita mengatakan, dalam masalah ini telah terjadi kesalah pahaman antara pihak sekolah dan orang tua murid sehingga terjadi emosi diantara dua belah pihak.
Bidang Pengaduan Komnas HAM Palu Ahmad mengatakan, dari pertemuan antara orang tua murid dan pihak SMK 2 Palu disimpulkan hasil,  bahwa dalam masalah ini terjadi kesalahpahaman dan menetapkan koordinasi kedepan  antara orang tua siswa dan pihak sekolah. Dalama masalah ini  pihak sekolah siap melakukan biaya ganti rugi atas biaya yang selama ini dikeluarkan oleh orang tua sebagai sanksi atas beberapa siswa yang tidak dikeluarkan dari sekolah. (Irma)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
POLISI GREBEK DUGAAN PERJUDIAN
Albert: Ini Pembunuhan Karakter

PALU- Penggrebekan rumah yang diduga menjadi arena judi di Jalan Towua II Lorong VI, Palu Selatan pada Sabtu (7/5) nyaris berakhir ricuh. Emosi warga memucak sekitar pukul 19.15 WITA usai penggrebekan yang dilakukan sekitar pukul 17.00 WITA.
Warga marah, sebab dua orang yang diduga sebagai oknum anggota polisi berpangkat Perwira yang diduga turut terlibat dalam praktek judi tak kunjung dibawa keluar rumah oleh pihak kepolisian.
Padahal salah seorang lainnya (pemilik rumah) yang diketahui bernama, Ko Seng telah dibawa dan diamankan beberapa saat setelah digrebek.
Alhasil warga yang kesalpun langsung meleparkan batu ke arah rumah tempat pengrebekan tersebut dengan batu. "Kalau polisi tidak mau kasih keluar dua orang yang terlibat itu (yang diduga anggota polisi) kita yang kasih keluar," teriak warga. 
Melihat hal itu. Kapolsek Palu Selatan, Kompol Taufik Lamakarate langsung memerintahkan agar keduanya segera dikeluarkan, kemudian selanjutnya dibawa dengan menggunakan mobil ISUZU Panther warna hitam bernomor Polisi DN 364 AK meninggalkan TKP.
"Sudah sering rumah ini dijadikan tempat berjudi, bahkan sudah sering ditegur tapi tidak mau dengar," ujar Robert warga sekitar TKP.
Sementara itu, Albert alias Ko Seng (52), salah satu dari tiga pelaku yang ditangkap aparat itu membantah jika dirinya berjudi bersama dua oknum perwira polisi itu.
Menurutnya, dia bersama dua oknum perwira polisi masing-masing berinisial Kompol Il dan Kompol Fd hanya bermain remi di rumahnya Jalan Towua II Lorong VI.
Saat itu kata Albert, dirinya sengaja bermain kartu remi untuk mengisi waktu sembari menunggu acara pesta pernikahan yang akan dihadiri pada malam itu juga.
"Karena masih sore jadi kita memang memilih untuk bermain remi dulu, tetapi sebelumnya kami bermain catur," ujar Albert serius kepada Media Alkhairaat di suatu tempat, Ahad petang kemarin.
Ia menjelaskan, perjudian itu cenderung dilakukan dengan menggunakan uang, sementara saat penggerebekan berlangsung, polisi tidak menemukan barang bukti berupa uang sebagai taruhannya.
Bahkan kata dia, kartu yang digunakan saat itu hanya kartu tua dan jumlahnya pun tidak cukup sebagaimana kartu joker pada umumnya.
Albert juga menuding laporan seorang warga kepada kepolisian tentang adanya praktik judi di rumahnya itu yang mengada-ada.
"Tidak benar itu laporan, tidak ada judi. Ini jelas-jelas sudah pembunuhan karakter terhadap saya dengan keluarga," ujar Albert.
Ditanya siapa warga yang melapor itu, Albert memastikan orangnya tidak lain berinisial RB.
"Saya pastikan dia yang lapor (RB) karena yang bersangkutan dendam sama saya dan membuat fitnah dengan melaporkan ke bapak kapolda," katanya.
Ia mempertanyakan kehadiran RB di rumahnya saat penggerebekan berlangsung.
Tidak hanya hadir, RB juga masuk ke rumahnya, mengamuk, dan meminta kepada polisi untuk mengusir Albert dan keluarganya dari lingkungannya.
Albert juga mempertanyakan keberadaan satu unit telepon seluler milik istrinya saat puluhan polisi datang menggerebek rumahnya.
"HP istri saya merek Nokia yang harganya kisaran 2 jutaan hilang saat kejadian," tutur Albert.
Secara terpisah, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana yang dikonfirmasi koran ini membenarkan adanya penangkapan itu.
Menurut Kapolda, penggerebekan yang dilakukan oleh Kapolsek Palu Selatan dan jajarannya itu berdasarkan atas perintahnya langsung setelah mendapat laporan dari warga.
Namun dia menegaskan, kehadiran dua oknum perwira polisi itu masih diselidiki, apakah benar terlibat judi atau tidak.
Saat ini, dirinya telah memerintahkan kepada aparat Profesi dan Pengamanan yang dipimpin Kompol Bambang Surjadi untuk segera ditangani dan diselidiki lebih lanjut.
"Belum ditahu keterlibatannya karena masih akan diperiksa dulu. Sejauhmana perkembangan kasusnya itu nanti kita liat setelah mereka diperiksa karena memang saat penangkapan tidak ditemukan adanya barang bukti," ujar mantan Wakapolda Sulteng itu.
Soal keberadaan mobil dinas kepolisian yang digunakan oleh salah satu pelaku saat penggerebekan berlangsung, juga segera ditarik dan dikembalikan ke Polda Sulteng.
Ia juga menambahkan, pembentukan dan kehadiran forum Bankamdes sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan tertib di lingkungan masing-masing.
"Semua hal-hal yang meresahkan masyarakat bisa ditangani oleh pihak Bankamdes. Petugas Bankamdes juga bisa mengambil tindakan seperti menangkap dan menyelesaikan secara bijak, serta tidak menggunakan kekerasan," tegas orang pertama di Polda Sulteng itu.(ICHAL/NANANG LP)
--------------------------------------------------------------------------

SWOSG Ke XIII ATHENA-YUNANI
Dua Atlit Sulteng Perkuat Indonesia
PALU - Dua atlit penyandang tuna grahita Sulawesi Tengah (Sulteng ) atas nama Ati dan Fitriani. Masuk nominasi sebagai atlit memperkuat tim Indonesia dalam kejuaraan Special Olympics Word Summer Games ke XIII (SWOSG XIII) di Atena, Yunani.
Penanggung jawab Pengda SOIna Sulteng Drs H Tampari Masuara mengatakan, SOIna adalah satu-satunya lembaga nirlaba tingkat Nasional yang diakui Pemerintah untuk menyelenggarakan pembinaan olahraga khusus bagi penyandang tuna grahita di Indonesia. Menyangkut keikutsertaan Indonesia dalam SWOSG ke 13 di Athena – Yunani, merupakan suatu keputusan strategis dan penting dalam rangka peningkatan mutu pembinaan bagi penyandang tuna grahita di Indoensia. Dalam rangka kejuaraan tersebut sebanyak  66 atlit penyandang cacat tuna grahita diseluruh Indonesia masuk dalam nominasi persiapan kejuaraan SWOSG yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Juni - 5 Juli 2011 mendatang. Dari tim tersebut,  dua orang diantaranya merupakan atlit Sulteng. Atas nama Fitriani atlit cabang olahraga (Cabor) renang dan Ati atlit bulutangkis.
“Kedua atlit Sulteng ini dijadwalkan sudah berada di Jakarta dan sudah harus masuk asrama  di gedung PKK melati Jaya tanggal 17 Mei 2011. Sementara kegiatan sentralisasi akan dimulai dari tanggal 18 Mei – 18 Juni 2011. Alhamdulillah ini patut disyukuri untuk kesekian kalinya atlit cacat Sulteng dipercaya masuk dalam tim memperkuat Indonesia.Saya benar-benar bangga dan terharu,” ujar Tampari.
Dia mengatakan, dari dua atlit cacat Sulteng itu, satu diantaranya  atas nama Fitriani,  merupakan salah satu atlit yang juga akan  memperkuat Indonesia dalam kejuaraan Asean Para Games yang digelar Desember mendatang. Melalui pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.(Irma)
-------------------------------------------------------------------------------------

UPIM Untad Peduli Anak Yatim
PALU- Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (UPIM) Universitas Tadulako (Untad), berbagi bersama 100 anak yatim Kota Palu. Olehnya itu lembaga ini menggelar UPIM for Children (UFC), di Aula Dikjar Propinsi Sulteng, Ahad (8/5).
Ketua UPIM Untad, Topan Setiawan mengatakan, apa yang digelar UPIM adalah bentuk tanggung jawab sebagai umat Islam. Yaitu tanggung jawab, untuk membantu anak yatim dalam melaksanakan  pendidikan.
“Tanggung jawab kita adalah meningkatatkan mutu pendidikan, baik sarana dan prasarana, maupun tenaga pengajar. Begitu juga kepada mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan,” kata Topan dalam sambutannya.
Menurutnya UPIM, merasa terpanggil untuk turut serta menjadi bagian dari lembaga yang peduli terhadap pendidikan, dan pembinaan anak- anak yatim dan dhu’afa.  Sehingga, UPIM bekerjasama dengan PKPU Kota Palu turut membantu anak yatim.
Sementara itu, Mellong Kaseng, yang mewakili Kepala Dikjar Propinsi Sulteng, mengatakan memelihara dan membina anak yatim merupakan tanggung jawab setiap insan, khususnya kaum muslimin. Karena mereka merupakan bagian generasi islam yang akan menjadi harapan dimasa yang akan datang.
Ia juga mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk bersyukur. Sehingga, dengan kelebihannya itu mahasiswa tergerak membantu anak yatim.
“Kita akan tau bagaimana nikmatnya gigi saat gigi kita sakit. Kita akan tau betapa nikmat punya orang tua ketika orang tua kita meninggal. Maka bersyukurlah saat ini kita masih diberikan orang tua,” gugah kepala SMP Madani ini.
Acara ini dibuka oleh Pembantu Dekan III Fakultas MIPA Untad Palu, Muhammad Iqbal. Di akhir acara pembukaan, UPIM dan PKPU menyerahkan peralatan sekolah kepada anak-anak yatim tersebut. Sementara itu pada akhir seluruh acara, 100 anak yatim ini menuliskan cita-cita mereka pada secarik kertas, dan diikatkan pada balon gas.
“Balon gas itu dilepaskan, sebagai tanda mereka akan menggapai cita-cita mereka setinggi langit,” kata Sekreteris UPIM, Arfah. (NANANG)