PASCA PILGUB SULTENG
DPP Golkar: Kalah Menang Tetap Evaluasi
PALU – Koordinator Wilayah Partai Golkar Sulteng, Muhidin Mohamad Said mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi organisasi secara menyeluruh kepada para kader di semua tingkatan. Konsolidasi tersebut juga menyangkut evaluasi pasca pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng.
Pada pelaksanaan Pilgub Sulteng tahun ini, pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang diusung Partai Golkar, Aminuddin Ponulele-Luciana Is Baculu (ADIL) mengalami kekalahan telak dari pasangan Longki Djanggola-Sudarto (Longki’S). Meskipun, hal itu baru berupa rekapitulasi sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng.
“Konsolidasi menyeluruh dalam artian seluruh Indonesia dalam rangka menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. Kebetulan juga tahun ini adalah tahun kaderisasi bagi Golkar. Jadi konsolidasi ini memuat evaluasi kepada para kader dalam rangka meningkatkan dan menyatukan semangat kinerja partai,” kata Muhidin via telepon, Kamis (14/4) malam.
Kata dia, untuk Sulteng sendiri juga akan memuat evaluasi terkait kekalahan pasangan ADIL. Evaluasi bertujuan melihat dimana titik lemah dan apa yang menjadi hambatan.
“Seluruh DPD II (Dewan Pimpinan Daerah Golkar kabupaten/kota) melaporkan telah berbuat maksimal, dan harus diakui karena memang tidak di setiap daerah kita kalah. Jadi kalah menang tetap ada evaluasi. Bagi yang menang akan ditingkatkan lagi dan yang kalah, apa hambatannya,” ujar wakil ketua Komisi V DPR RI itu.
Jika nanti ditemukan ada daerah yang tidak bekerja memenangkan ADIL, akan dilihat lagi, faktor apa yang membuatnya tidak bekerja.
Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Murad Nasir mengaku tidak ingin berkomentar banyak mengenai kekalahan pasangan ADIL. Karena kata dia, dirinya hanyalah anggota biasa, bukan pengurus partai.
‘Yang jelas saya menghargai pikiran-pikiran teman-teman. Saya tidak ingin berkomentar, takutnya bisa melukai hati teman-teman,” singkatnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris DPD Golkar Sulteng bagian Organisasi, Ikbal Andi Magga mengatakan, evaluasi akan berlaku baik di internal Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulteng, DPD kabupaten/kota, hingga di semua pengurus di tingkatan desa.
“Untuk empat kabupaten seperti Poso, Tolitoli, Banggai Kepulauan (Bangkep) dan Parigi Moutong mungkin kita bisa maklumi karena pimpinan di daerah tersebut bukan orang Golkar. Tapi bagaimana dengan daerah lainnya yang pemimpinanya berasal dari Golear, tapi kalah,” katanya.
Sejauh ini kata dia, tim survei dari Golkar telah melaporkan daerah yang memang tidak bekerja untuk memenangkan ADIL. Padahal kata Eki sapaannya, Rapat Kerja dan Rapat Koordinasi yang pernah digelar telah maksimal dilakukan.
Terkait itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu menilai, kemenangan pasangan calon gubernur/wakil gubernur Sulteng, Longki Djanggola-Sudarto (Longki’S) adalah persoalan keberuntungan saja. Pihak Golkar Kota Palu telah bekerja maksimal untuk memenangkan pasangan Aminuddin Ponulele-Luciana Is Baculu (ADIL).
Sekretatris DPD Golkar Kota Palu, Erman Lakuana mengatakan, evaluasi besar-besaran adalah hal yang wajar dan bernilai positif dan bukanlah sebagai hal yang menakutkan.
“Kita semua sudah bekerja secara keseluruhan dan maksimal. Kekalahan ADIL adalah takdir,” kata mantan Ketua AMPI Kota Palu itu.
Sementara Ketua DPD Golkar Kabupaten Sigi, Muhammad Rizal Incenai mengatakan, evaluasi tersebut memang harus dilakukan, dan itu adalah hal positif. ”Jangankan kalah, menang saja harus tetap dilakukan evaluasi,” katanya. (RIFAY)
---------------------------------------------------------------
Murad DimintaTinggalkan Banggai
LUWUK - Terkait atas hasil rapat musyawarah Lembaga Adat Kabupaten Banggai yang mengeluarkan hasil putusan agar Hj.Murad Husein dan Herwin Yatim segera angkat kaki dari tanah adat Kabupaten Banggai.
Hal itu diungkapkan Burhanudin Mang, salah satu perangkat adat Banggai kepada wartawan Rabu. Menurutnya bahwa sikap yang dilakukan oleh Murad Husein terhadap Moh. Chair Amir (Tomundo) sangat melanggar adat istiadat dan konsekuensinya adalah harus angkat kaki dari tanah adat Banggai.
Menurutnya hasil keputusan itu dapat berubah jika Murad Husein datang untuk meminta maaf kepada Moh.Chair (Tomundo) atas perbuatanya yang menghina Tomundo.
Sebagian tokoh masyarakat adat Banggai membantah sikap yang mengatasnamakan lembaga adat untuk mengusir Murad Husein dan Herwi Yatim itu. Lembaga Adat justru mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Banggai agar tetap tenang dan memelihara keamanan guna terciptanya kerukunan sesama anak daerah.
urat himbauan itu ditandatangani oleh Syamsudin Muid, Fuad Muid dan Hendri Ombong yang juga tokoh Masyarakat adat Kabupaten Banggai.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana menyatakan situasi keamanan dan ketertiban pasca Pilkada Banggai, makin kondusif. "Anda bisa lihat sendiri, situasi keamanan di Banggai makin kondusif, sehingga saya berharap situasi seperti itu dapat terus dipertahankan," kata Dewa Parsana.
Kapolda meminta para pelaku pengrusakan fasilitas bandara Syukuran Aminudin Amir Bubung pada Sabtu (9/4), segera menyerahkan diri. Menurutnya, jika para pelaku menyerahkan diri, maka tentunya akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi majelis hakim dalam menjatuhkan hukuman.
"Pelakunya sudah teridentifikasi, tetapi nama-namanya belum bisa disampaikan. Saat ini tinggal tunggu waktu penangkapannya," tegas mantan Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Tengah itu.(YAMIN/ICHAL)
--------------------------------------------
Kantor PT MMF Disegel Mantan Karyawan
BUOL – Sekitar 20 mantan karyawan PT Mandala Multi Finance (MMF) Tbk yang mengatasnamakan rakyat Buol melakukan penyegelan kantor perusahaan tersebut cabang Buol yang terletak dijalan Syarif Mansyur, Kamis (14/4) pada pukul 13.00 wita.
Penyegelan itu buntut belum dipenuhinya tuntutan mereka terkait PHK oleh pihak perusahaan. Pantuan media ini, sebelum melakukan aksi penyegelan puluhan mantan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan itu, massa aksi terlebih dahulu memasuki kantor dan memintah para karyawan yang masih berada didalam untuk segerah keluar.
BUOL – Sekitar 20 mantan karyawan PT Mandala Multi Finance (MMF) Tbk yang mengatasnamakan rakyat Buol melakukan penyegelan kantor perusahaan tersebut cabang Buol yang terletak dijalan Syarif Mansyur, Kamis (14/4) pada pukul 13.00 wita.
Penyegelan itu buntut belum dipenuhinya tuntutan mereka terkait PHK oleh pihak perusahaan. Pantuan media ini, sebelum melakukan aksi penyegelan puluhan mantan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan itu, massa aksi terlebih dahulu memasuki kantor dan memintah para karyawan yang masih berada didalam untuk segerah keluar.
Taufik Intam, salah seorang dari kelompok tersebut menyatakan, penyegelan itu dilakukan karena pihak perusahaan dinilai tidak mengindahkan rekomendasi dari DPRD Buol untuk membekukan sementarakegiatannya serta pihak Mandala juga belum memenuhi hak pesangon beberapa mantan karyawannya.
Usai melakukan penyegelan, kelompok tersebut beramai-ramai menuju Mapolres Buol untuk melaporkan masalah itu.
Kepala Cabang PT Mandala Multi Finance Tbk Buol Hutabri mengatakan tidak mengetahui maksud dari penyegelan itu karena pihaknya merasa masalah sebelumnya telah terselesaikan.
“ Kalau masalah pesangon, dari 16 mantan karyawan sudah 12 orang yang diselesaikan, sementara empat orang yang masih tersisa belum datang ke kami karena mungkin ada di luar daerah. Sementara untuk masalah lain,pihak kami telah mengumumkan permintaan maaf kami melalui media masa,” terang Hutabri. (RICKY)
Usai melakukan penyegelan, kelompok tersebut beramai-ramai menuju Mapolres Buol untuk melaporkan masalah itu.
Kepala Cabang PT Mandala Multi Finance Tbk Buol Hutabri mengatakan tidak mengetahui maksud dari penyegelan itu karena pihaknya merasa masalah sebelumnya telah terselesaikan.
“ Kalau masalah pesangon, dari 16 mantan karyawan sudah 12 orang yang diselesaikan, sementara empat orang yang masih tersisa belum datang ke kami karena mungkin ada di luar daerah. Sementara untuk masalah lain,pihak kami telah mengumumkan permintaan maaf kami melalui media masa,” terang Hutabri. (RICKY)
---------------------------------------------------------------
Pendidikan di Labuan Memperihatinkan
PALU – Proses pelaksanaan pendidikan di Kabupaten Donggala khususnya di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan, sangat memperihatinkan. Dari data yang dimiliki Lembaga Pengembangan Studi Hukum dan Advokasi Hak Asasi Manusia (LPS-HAM) Sulteng, anak putus sekolah di Labuan Toposo mencapai 58 orang yang tersebar di 4 dusun. Mereka adalah anak-anak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Padahal, pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga masyarakat tanpa terkecuali, bahkan menjadi terobosan pemerintah pusat dengan adanya program DAK sampai dengan BOS,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) LPS-HAM Sulteng, Muslimun melalui rilisnya, Kamis (14/4).
Dari hasil investigasi LPS-HAM di Desa Labuan Toposo, ada dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) yakni SD Inpres Dalika dan SD Labuan Toposo.
”Rata-rata menghasilkan kelulusan sebanyak 80 hingga 85 murid setiap tahunnya. Melihat angka kelulusan sangat tinggi maka sangat disayangkan kalau anak-anak yang punya kesempatan untuk bersekolah tidak bisa melanjutkan kejenjang yang diatasnya,” tambah Kimun, sapaan akrab Sekjen LPS-HAM itu.
Namun di sisi lain, ketersediaan sekolah SMP hanya ada di Labuan Panimba dengan jarak tempuh kurang lebih 5 Km, dengan daya tampung sangat terbatas.
Maka dengan itu kata Kimun, LPS-HAM sulteng menilai inisisi warga perlu diliat dan diberi apresiasi karena punya keinginan untuk melihat dunia pendidikan menjadi kebutuhan bersama. Dinas pendidikan harus menyediakan sekolah satu atap khusus SMP sederajat.
”Lahan untuk pembangunan sekolah sudah disiapkan oleh pemerintah desa,” tutupnya. (RIFAY)
--------------------------------------------------------------------------
Sidang Insiden Buol Kembali Tertunda
PALU - Empat saksi anggota polisi dalam kasus tewasnya tahanan kasus Lakalantas Polsek Biau Kabupaten Buol, Kasmir Timumun mangkir dari panggilan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kamis (14/3) di Pengadilan Negeri (PN) Palu.
Alhasil, akibat ketidakhadiran saksi yakni Ismanto, Basrun, I Gusti Putu Adi Sanjaya dan Ilham Tri Yuana Putra tersebut, sidang lanjutan dengan terdakwa Mantan Kasat Lantas Polres Biau, Iptu Jefry Pantouw dan Anggota Satlantas Polres Buol, Sukirman ditunda dan akan kembali digelar pekan depan.
Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU), Zainal Abidin mengaku jika pihaknya telah melayangkan surat panggilan kepada empat saksi. Surat itu dikirim melalui Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Buol. " Suratnya dikirim pada 8 April lalu " jelas Zainal.
Berdasarkan pantauan media ini. Acara persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi juga tertunda dalam sidang lanjutan terkait penembakan terhadap Iksan Mangge dalam kasus insdiden Buol dengan terdakwa Briptu Amirullah, Selasa (12/3) di Pengadilan Negeri (PN) Palu.
Penundaan juga terjadi setelah tiga saksi yang akan dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak hadir. Ketiga saksi itu yakni saksi korban, Iksan Mangge dan dua orang lainnya yakni Samsudin Buroman dan Adi Wahab.(NANANG LP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar