Membeningkan Hati
Oleh : Habib Shaleh
HS. SHALEH ALJUFRI |
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya hati ini benar-benar berkarat dan sesungguhnya cara menjernihkannya adalah dengan membaca Al Quran, mengingat mati dan menghadiri majelis-majelis zikir.”
Hidup ini terkadang khilaf dan salah. Orang sering menyebut manusia tempatnya salah dan khilaf. Tapi dari kesalahan itu akhirnya dapat menimbulkan bibit penyakit yang mengotori hati dan jiwa. Semua itu berawal dari ketidakmampuan kita untuk mengenali tipu muslihat setan yang berambisi ingin menaklukkan dan menyesatkan manusia.
Hidup ini terkadang khilaf dan salah. Orang sering menyebut manusia tempatnya salah dan khilaf. Tapi dari kesalahan itu akhirnya dapat menimbulkan bibit penyakit yang mengotori hati dan jiwa. Semua itu berawal dari ketidakmampuan kita untuk mengenali tipu muslihat setan yang berambisi ingin menaklukkan dan menyesatkan manusia.
Lalu kemudian karena dianggap sepele hati kita menjadi berkarat bahkna kalau dibiarkan terus menerus akan berubah hitam kelam.
Ia menghitam karena jauh dari [pancaran] cahaya. Ia menghitam karena kecintaannya pada dunia dan kepemilikannya tanpa sikap wara’. Memang, barang siapa yang di dalam hatinya sudah
bercokol kuat kecintaan pada dunia, maka hilanglah rasa wara’ nya. Ia menjadi sembarangan mengumpulkan duniawi dari yang halal dan haram. Kesadaran untuk memilah dalam mengumpulkan harta telah hilang, dan rasa malunya pada Tuhan-nya dan pengawasanNya telah lenyap.
Cara dan langkah yang diajarkan Islam untuk menjernihkan hati dan pikiran tersebut. Pertama, memperbanyak istighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT disertai keyakinan untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang salah.
Cara dan langkah yang diajarkan Islam untuk menjernihkan hati dan pikiran tersebut. Pertama, memperbanyak istighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT disertai keyakinan untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang salah.
“Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS Ali Imran [3]: 135).
Kedua, membiasakan zikir dengan lisan, hati, dan amal perbuatan. Dirinya meyakini bahwa segala sesuatunya telah ditentukan oleh Allah. “(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS Ar-Ra’du [13]: 28-29).
Selai itu kita harus menghindarkan diri dari penyakit hati seperti hasud, tamak, su’udzan, riya’, sum’ah, nifaq, ’ujub, takabbur, dendam kesumat dan seterusnya. Sebab dengan penyakit tersebut setan akan berusaha sekuat tenaga untuk selalu meniupkan ke dalam manusia sehingga hatinya menjadi sakit dan jauh dari Allah SWT. Di lain sisi, bagi Allah upaya setan ini dijadikan sarana evaluasi untuk mengetahui kadar keimanan dan kesucian hati seseorang, dalam hal ini Allah berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 53:
”Agar dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang dhalim itu benar-benar dalam permusuhan yang sangat. Wallahul Musta’an.
”Agar dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang dhalim itu benar-benar dalam permusuhan yang sangat. Wallahul Musta’an.
Mutiara Hadist
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap Muslim yang melihat kecantikan seorang wanita pada kali pertama kemudian ia berusaha untuk menundukkan pandangannya, maka pasti Allah akan menggantikan untuknya sebuah ibadah yang dapat ia rasakan kenikmatannya.” (HR Ahmad).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar