Pulang Kampung Bangun Banggai Dari Desa
Hingar bingar politik di tana Banggai telah usai. Pasangan HM Sofhian Mile – Herwin Yatim ditetapkan oleh KPU sebagai bupati dan wakil bupati Banggai periode 2011-2016. Pasangan ber-tagline Smile Win ini hanya berselisih sekitar tiga persen dengan perolehan suara incumbent. Dengan senyumnya yang khas, Sofhian Mile berkenan menerima Afrisal dan M. Yamin dari Media Alkhairaat yang bertandang ke kediamannya di Jalan Gunung Lompobatang 40, Kelurahan Baru, Luwuk. Berikut petikan wawancaranya :
Anda sudah lama berkiprah di Jakarta, boleh dibilang tokoh Nasional, tapi kok mau pulang kampung. Apa yang melatari Anda pulang kampung?
Di dalam pengabdian saya, dimanapun, apalagi di daerah dan kampung halaman sendiri saya curahkan semua segenap kemampuan dari pengalaman-pengalaman saya dan sebagainya untuk kebaikan daerah dan rakyat saya ini. Bukan harus dia skop nasional atau skop daerah, bagi saya dimanapun, lahan pengabdian itu sama bagi saya.
Pada saat bersamaan ada dua suksesi politik, Pilbup dan Pilgub, mengapa Anda memilih untuk bertarung di tingkatan Pilbup yang kelasnya dibawah?
Awalnya partai saya sudah memberikan signal mencalonkan diri untuk gubernur, bahkan dukungan sudah besar dan banyak sekali, tetapi karena kebesaran hati saya untuk daerah ini, sehingga saya memilih Kabupaten Banggai. Kecenderungan psikologis yang saya pikir membuat langkah saya memfinalkan untuk menjadi calon Bupati Banggai dan bukan sebagai Calon Gubernur, meskipun ruang itu tersedia untuk saya cukup banyak.
Banyak tokoh yang meramaikan bursa kandidat,tetapi pilihan Anda jatuh pada Herwin Yatim, Anda bisa jelaskan?
Saya melihat Herwin Yatim adalah tokoh muda yang enerjik, aspek kekaderannya saya tahu persis, saya juga termasuk seniornya di organisasi dan saya tahu persis. Dari aspek akhlak cukup baik untuk memberikan nilai yang tinggi dan saya pikir bisa mendampingi saya untuk bisa berbuat jauh lebih besar kepada masyarakat Banggai kedepan.
Bukan karena faktor Murad Husain?
Bukan. Ya itu tadi, pilihan saya jatuh kepada dia saya kira karena faktor itu, muda, enerjik,a khlaknya bagus dan masih jauh lebih murni dan bisa memiliki waktu yang cukup untuk bisa mendampingi saya.
Bagaimana perasaan Anda setelah melewati perhelatan panjang pilbup hingga pada penetapan KPUD?
Suasana yang ada sebetulnya yang saya ingin berikan masyarakat yaitu memberikan pendidikan politik pada masyarakat bahwa iklim demokrasi yang sehat yang kompetitif seperti sekarang ini. Kita tahu bahwa banyak perbedaan-perbedaan yang kita akomodir di dalam suatu keinginan yang besar dari masyarakat. Meskipun ada pebedaan yang demokratis harus kita terima karena sesuatu yang wajar, jangan karena itu kemudian kita berbeda dan terjadi konflik. Konflik itu harus tetap kita hindari, karena ruang berbeda itu tetap ada diiklim demokrasi yang sehat.
Seperti apa kelak pemerintahan Anda memposisikan Lembaga Adat?
Lembaga adat adalah salah satu alat kontrol ditengah-tengah masyarakat. Ya, saya tidak tahu berapa efektifnya, tetapi saya melihat positif saja, lembaga adat itu ada, dimanapun, sejauh itu bisa dimanfaatkan untuk bisa melakukan kontrol yang konstruktif bagi kemajuan daerah dan pembangnan masyarakat.
Wilayah Banggai kaya dengan potensi Migas, bagaimana Anda membangun posisi tawar kepada investor yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat?
Ada tiga hal yang saya selalu kemukakan ketika menyampaikan visi misi untuk kemajuan daerah ini tentunya bagi atau pada saat kita harus menghadirkan investor. Yang pertama, investor itu harus bisa membawa teknologi , yang kedua investor itu harus bisa membawa modal, dan yang ketiga investor itu harus membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dikabupaten ini. Kalau tiga aspek itu terpenuhi, saya kira akan terbuka kesempatan yang besar sekali untuk mengelola sumber daya alam yang demikian banyak dan besar.
Bagaimana program pertanian, perikanan, dan kelautan, dimana banyak digeluti rakyat Banggai?
Program pertanian belum begitu optimal, juga demikian dengan program kelautan. Nah pada kesempatan ini, aspek-aspek yang berkaitan dengan program pertanian itu dalam banyak hal memang harus kita berikan dorongan kuat, kita rangsang biar tumbuh lebih cepat, terutama yang berkaitan dengan pertumbuhan itu bisa dilihat dari sisi percepatan pertumbuhan kualiti komoditi pertanian, lalu dari segi kuantitas, pasarnya, dengan mempersiapkan yang lebih kompetitif dan juga infrastruktur yang cukup, jalan-jalan menuju kantong produksi, kemudian masalah-masalah yang berkaitan dengan mutu komoditi pertanian itu sendiri seperti pupuk dan sebagainya serta pendidikan bagi para petani dan juga nelayan.
Kalau sektor pendidikan dan kesehatan?
Sektor pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Kalau dipikir-pikir sumber daya manusia kita masih belum memadai, terutama di wilayah pedesaan, konsentrasi kesana harus kuat, kemudian dari segi sektor kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat minim, sama di wilayah-wilayah terpencil yang belum begitu memadai. Baik, saya kira yang menjadi tujuan utama tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, tetapi perlahan-lahan itu akan menjadi bisa tercukupi.
Terus program di bidang pendidikan agama, bagaimana?
Di bidang pendidikan agama, yang paling menonjol itu di wilayah-wilayah padat, di perkotaan terutama, itu yang harus lebih kita gairahkan pertumbuhannya. Karena kita tahu kita ini multi etnis dan multi agama yang ada di Kabupaten Banggai, ya, harus kita berikan rangsangan dan dorongan kuat untuk tumbuh. Bagi pemerintah, tentunya yang paling penting adalah bukan saja mengimbau secara lisan, tetapi bisa memberikan perhatian dalam bentuk yang riil seperti bantuan-bantuan atau mungkin dalam bentuk perhatian lain.
Seperti apa program 100 Hari yang Anda canangkan dalam pemerintahan kedepan?
Saya tidak punya program seratus hari. Saya akan bergerak dari awal, mungkin sudah tancap gas dari awal.
Konon kabarnya Pilbup ini hanya sekadar jembatan merebut kursi gubernur pada periode berikutnya?
Saya kira kalau gubernurpun, saya sudah punya peluang dari awal cuman saya tidak memilih itu dan hanya memilih kabupaten. Saya kira lahan pengabdian itu dimana saja. Ini soal pilihan politik saja.
Terakhir, harapan dan kata kunci Anda dalam meraih sukses?
Insya Allah akan berjalan lancar sampai dengan hari pelantikan dan ini merupakan PR bagi saya untuk bisa menjalankan tanggung jawab ebagai amanah rakyat. Saya kira tanpa dukungan rakyat saya tidak akan berarti apa-apa. Saya sangat membutuhkan juga semua dukungan stakeholder masyarakat hingga ke tingkat desa untuk memberikan kontribusi besar bagi kemajuan rakyat dan daerah ini.
Mengenai kata kunci, panjang sekali cerita saya tentang itu, mulai dari reformasi birokrasi, tetapi intinya adalah saya ingin atau lebih banyak menggunakan kata kunci membangun Banggai dari desa. (***)
Mengenai kata kunci, panjang sekali cerita saya tentang itu, mulai dari reformasi birokrasi, tetapi intinya adalah saya ingin atau lebih banyak menggunakan kata kunci membangun Banggai dari desa. (***)
HM Sofhian Mile, SH, MH: Lahir di Luwuk, 15 Agustus 1958; Menikah dengan Hj Nini Anggraini; Anak: Istiana Rezki Mile, Romario Mile, dan Dede Syufia Mile; Mantan Ketua HMI Cabang Manado; Mantan Anggota DPR-RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar