Selasa, 03 Juli 2012

Satpol PP Sita Dua Tandan Pisang Milik PKL


PALU – Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Palu, menyita dua tandan pisang milik Pedagang Kaki Lima  (PKL)  di jalan Gurti Ngurah Rai.  Penyitaan itu dilakukan saat Satpol PP melakukan pantauan di wilayah tersebut, Senin (2/7) di lokasi rawan sasaran PKL. 
Kepala Operasional Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palu, LA Handita mengatakan, pihaknya bersama tim kembali melakukan pemantauan dan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan, I Gusti Ngurah Rai.
Dari hasil pemantauan tersebut, kata dia, pihaknya telah disita dua tandan pisang milik PKL yang berjualan di sisi jalan itu tepatya didepan pertamina.
Penyitaan itu  kata dia, karena di sepanjang jalan yang dimaksud merupakan daerah larangan untuk melakukan aktifitas PKL dalam menjajakan dagangannya. Sama halnya di wilayah jalur dua, Jalan Moh. Yamin yang menjadi sasaran PKL.  
Menurut dia,  selama ini setiap penyitaan barang dagangan milik PKL tersebut, hanya sementara sambil menunggu PKL datang menjemput dagangannya. Akan tetapi sebelum para PKL itu, mengambil barangnya, ada kesepakatan yang menajdi komitmen antara Satpol PP dan PKL, untuk tidak berjualan lagi di tempat-tempat yang dilarang.
“Tidak diberikan begitu saja, ada perjanjian,” katanya.
Dia menambahkan, pantauan dilakukan karena sudah menjadi bagian aktifitas keseharian Satpol PP, untuk menjaga ketertiban, demi keindahan, kebersihan lingkungan Kota Palu.
“Sama halnya dengan keamanan jalan dari hewan ternak liar, hanya saja tetap ada hewan ternak yang lolos dari pantauan kami,” sebutnya.
Dia  berharap, jika ada hewan ternak liar di jalan raya dan menggangu arus lalulintas, maka dapat melaporkan atau menghubungi pihaknya. Sebab penertibaan tidak akan sukses jika tidak ada kerjasama dari masyarakat termasuk pemilik hewan ternak dan para PKL, untuk turut dan taat dalam aturan yang sudah menjadi ketentuan pemerintah. 

DINAMIKA : Sigi Dapat Bantuan Bis Sekolah
SIGISatu unit bis sekolah yang diupayakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pemkab Sigi yang merupakan bantuan dari pusat, Senin (siang)  tiba dan langsung ditempatkan di halaman kantor Bupati Sigi.
Kadishubkominfo Nurzain Djaelangkara, Senin (2/7) menyatakan,  keberadaan bis sekolah tersebut tujuannya untuk melayani transportasi pendidikan di Kabupaten Sigi ini.
 Kendaraan bis sekolah tersebut kata Nurzain,  merupakan satu dari tiga unit yang diberikan pada Kabupaten Sigi, yang akan melayani jalur Sigi Barat yakni Kecamatan Marawola hingga Kecamatan Dolo Selatan, Sigi Tengah meliputi kecamatan Dolo Induk hingga Kecamatan Tanambulava, dan Sigi Timur meliputi Kecamatan Sigi Biromaru hingga hingga Kecamatan Palolo.
“Memang diakui kendaraan bis sekolah ini belum mencukupi apalagi melihat kondisi wilayah yang dimiliki Kabupaten Sigi, namun ini merupakan tahap  pertama dan akan bertambah bertambah lagi jumlahnya,” ujarnya..
Dia menyebutkan, Dishubkominfo telah berupaya melancarkan transportasi pendidikan di wilayah ini, melalui bisa sekolah sebagai transportasi bagi siswa, baik menuju ke sekolahnya hingga  kembali lagi ke rumah.
“Ini merupakan pelayanan yang  diberikan dan  menjadi  tanggung jawab pemerintah,” katanya.
Dengan adanya bisa sekolah ini lanjut Nurzain, setidaknya akan memudahkan dan mengurangi biaya bagi orang tua siswa.
“Dengan adanya bis ini,  biaya itu tidak lagi menjadi beban bagi orang tua siswa,” tandasnya.

CLOTHING CLAW DIMINATI WARGA PALU
PALUMenjelang bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari, terlihat sejumlah tempat dagangan pakaian bekas alias cakar (Clothing Claw) yang berada di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kecamatan Tatanga ramai dikunjungi  peminatnya.
Rusdy salah seorang pedagang cakar , Senin (3/7) membenarkan, beberapa minggu terakhir ini, dagangannya sering laris dari yang diperkirakan.
“Kalau menjelang gajian dan orang sudah  gajian, banyak orang berbelanja,” katanya.
Rusdy mengakui, barang dagangannya terjadi perbedaan harga dengan barang dagangan yang baru seperti yang terdapat ditoko, namun, hal itu, tidak mempengaruhi minat dari pelanggan.
Menurutnya, untuk mengantisipasi hal itu, agar konsumen tetap memilih barang bekas, pihaknya tetap mengadakan  stok barang yang tidak kalah dengn barang yang ada di toko, baik dari segi merek, maupun jenis serta dapat dipergunakan oleh semua kalangan.
“Selain harganya juga murah, berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 45 ribu,” sebutnya.
Hal senada juga diutarakan Tati  salah seorang pedagang cakar yang berasal dari Palopo.
Dia meyakini usahanya tidak akan gulung tikar, sebab peluang pasar sangat besar, ditunjang dengan minat pelanggan sangat besar pula.
“Biasanya dalam hari-hari biasa dagangan laku hingga Rp 300 ribu, kalau awal bulan, meningkat dari itu,” katanya. .
Salah seorang konsumen bernama Yuli, menilai cakar adalah barang dagangan yang Instan dan muda dijangkau, selain itu, kualitas dan merek barangnya juga bagus serta harganya murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar