DUGAAN KORUPSI GEDUNG
WANITA
Kuasa Pengguna Anggaran
Calon Tersangka
PALU – Penyidik Kejaksaan
Tinggi Sulteng memastikan ada tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek
rehab Gedung Wanita (GW) sekira Rp 10,9 Miliar. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), jadi sasaran
Kejati Sulteng. “ Itu dia (KPA) sasaran kita. Hanya saja, saya belum dapat
membeberkan KPA yang mana ,’’ ujar Aspidsus Kejati Sulteng, Abul H Rabuna
kepada wartawan, Selasa (15/11).
Proses
rehabilitasi dan pembangunan gedung wanita terdapat dua KPA, yakni Yuliansyah (mantan
Karo Perlum/KPA tahap I dan II) dan Karo Perlum saat ini, Kasman Lassa (KPA
tahap III). “ Pastinya tahap I sampai dengan III memungkinkan, tapi saya belum
mau sebut. Tapi yang pasti sasarannya kesana,’’ tegas Aspidsus.
Dilanjutkannya,
saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BPKP terkait pemantapan
perhitungan kerugian negara dalam kasus itu. Aspidsus menargetkan sebelum
memasuki tahun 2012, kasus itu bisa ditingkatkan ke tahap penuntutan.
Diketahui,
sudah lima orang ditetapkan tersangka oleh penyidik dalam proses hukum kasus
dugaan korupsi tersebut. Kelima tersangka itu yakni, As’ad selaku Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Hartono Taula selaku Direktur PT Raymond yang
menjadi rekanan rehabilitasi tahap I, Salma Senang selaku Direktur PT Tri Jaya
yang menjadi rekanan tahap II dan Haerudin selaku Direktur PT Wijaya Karya
Semesta yang menjadi rekanan rehabilitasi tahap III dan Direktur PT Anugerah
Aftha Sulawesi, Fahmi Thalib, selaku konsultan pengawas proyek tersebut.
(MOHAMAD HAMZAH)
Warga Kawatuna Tutup
Jalan
PALU – Warga Kelurahan Kawatuna,
Palu Selatan, Selasa kemarin, menprotes pembangunan jalan yang sudah dua bulan
belum rampung. Mereka menebar ranting
pohon, kayu, batu besar, serta membakar ban.
Akibatnya jalan yang menghubungkan Kelurahan Kawatuna dan Lasoani itu tidak
bisa dilalui pengguna jalan selama aksi berlangsung.
FOTO: MAL/MOHAMAD HAMZAH |
Aksi ini puncak kekewaan warga sebab proses pengerasan sudah dilakukan sejak
dua bulan lalu namun tak kunjung di aspal. Kondisi ini membuat abu berterbangan
sehingga menggangu aktivitas warga.
Alimuddin(48), warga Kawatuna mengklaim sejumlah anak-anak sudah mengalami
gangguan pernapasan, seperti sesak napas dan batuk
Pemilik rumah makan seperti Sutami (40), mengaku mengalami penurunan omset
sebab pelanggan terganggu dengan kondisi jalan tersebut.
Kepala Dinas PU dan ESDM Kota Palu, Fardidarjoni mengatakan dua
unit alat AMP yang dipakai untuk pengaspalan masih terpakai mengingat banyak
proyek jalan yang harus rampung pada 15 Desember mendatang.
Ia berharap agar masyarakat Kelurahan Kawatuna dan Lasoani untuk
bersabar dan ia menjanjikan pekan ini dilakukan penyiraman aspal untuk mengikat
materi yang sudah ada sesuai dengan perencanaannya. “Hari ini akan dilakukan
penyiramannya, sebab dalam Minggu ini baru dimulai pengaspalannya sepanjang 1,8
km,” jelasnya
Anggota Komisi III DPRD Kota Palu, Sofyan Naswin, kecewa
atas kelambatan penanganan proyek pekerjaan Jalan Bulumasomba. (ISTI/YUSUF)