Sabtu, 29 Oktober 2011


NORMALISASI SUNGAI TERTUNDA
Warga Dolo Selatan Resah

Kondisi Perkebunan Kelapa dan Coklat, Warga Desa Bulubete.






















PALU  – Belum dikerjakannya proyek normalisasi Sungai Suluri pasca banjir di Desa Bulubete membuat warga desa tersebut resah. Mereka bertekad, jika hingga bulan November tidak ada kejelasan realisasi pekerjaan tersebut, mereka akan mendatangi Kantor DPRD dan PU Provinsi Sulteng untuk meminta paksa kejelasan pekerjaan normalisasi sungai tersebut.
Sebagaimana diketahui, pada APBD Perubahan Tahun 2011, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD  Sulteng sudah menyetujui pengadaan anggaran normalisasi sungai sebesar Rp1 miliar. Namun hingga kini, pihak PU belum juga melaksanakan pekerjaan tersebut.
Banjir bandang yang menimpa, Desa Baluase, Bulubete dan Walatan, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Banjir disebabkan meluapnya sungai Saluri yang mengalir di desa Bulubete dan Walatan, serta sungai Palindo di desa Baluase.
Gasim K Sanulibu, salah satu warga Desa Bulubete mengatakan, dirinya kecewa dan tidak percaya lagi dengan pemerintah. Gasim datang bersama rekan-rekannya me nyampaikan keluhan tersebut kepada wartawa. Rombongan tersebut mengatasnamakan Polibu tori Dolo Selatan.
Gasim menuuturkan, sebagian perkebunan masyarakat Bulubete tidak bisa dimanfaatkan lagi, sehingga petani mengalami kerugian sebesar Rp3,5 milyar.
Warga desa lainnya, Muchlis mengatakan, bulan September lalu, lokasi banjir yang sudah mengaliri perkebunan warga Desa Bulubete, bahkan sampai merendam sebagian perkebunan coklat dan pohon kelapa, sudah ditinjau oleh anggota DPRD Provinsi Sulteng.
 Padahal kami sudah dijanji saat kunjungan itu, namun  tidak pernah ditepati,” tandasnya.  (Media Alkhairaat) edisi, Sabtu. 29/10/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar