NORMALISASI
SUNGAI TERTUNDA
Warga Dolo Selatan Resah
Kondisi Perkebunan Kelapa dan Coklat, Warga Desa Bulubete. |
PALU – Belum
dikerjakannya proyek normalisasi Sungai Suluri pasca banjir di Desa Bulubete membuat
warga desa tersebut resah. Mereka bertekad, jika hingga bulan November tidak
ada kejelasan realisasi pekerjaan tersebut, mereka akan mendatangi Kantor DPRD
dan PU Provinsi Sulteng untuk meminta paksa kejelasan pekerjaan normalisasi sungai
tersebut.
Sebagaimana
diketahui, pada APBD Perubahan Tahun 2011, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan
DPRD Sulteng sudah menyetujui pengadaan
anggaran normalisasi sungai sebesar Rp1 miliar. Namun hingga kini, pihak PU
belum juga melaksanakan pekerjaan tersebut.
Banjir bandang yang menimpa, Desa Baluase, Bulubete dan
Walatan, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Banjir disebabkan meluapnya sungai Saluri yang mengalir di desa Bulubete dan Walatan, serta sungai Palindo di
desa Baluase.
Gasim K Sanulibu,
salah satu warga Desa Bulubete mengatakan, dirinya kecewa dan tidak percaya
lagi dengan pemerintah. Gasim datang bersama rekan-rekannya me nyampaikan
keluhan tersebut kepada wartawa. Rombongan tersebut mengatasnamakan Polibu tori
Dolo Selatan.
Gasim menuuturkan,
sebagian perkebunan masyarakat Bulubete tidak bisa dimanfaatkan lagi, sehingga
petani mengalami kerugian sebesar Rp3,5 milyar.
Warga desa
lainnya, Muchlis mengatakan, bulan September lalu, lokasi banjir yang
sudah mengaliri perkebunan warga Desa Bulubete, bahkan sampai merendam sebagian
perkebunan coklat dan pohon kelapa, sudah ditinjau oleh anggota DPRD Provinsi
Sulteng.
Padahal kami sudah dijanji saat kunjungan itu,
namun tidak pernah ditepati,” tandasnya. (Media Alkhairaat) edisi, Sabtu. 29/10/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar